Polisi mengungkap longboat yang mengangkut tujuh mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama lima warga, terbalik saat mengangkut 16 karung pasir. Pasir tersebut rencananya akan digunakan untuk menjalankan program kerja (proker).
“Saat itu membawa 16 karung pasir dan ditumpangi oleh 12 orang yang terlibat dalam pengambilan (pasir),” kata Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma kepada infocom, Rabu (2/7/2025).
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Frans menyebut, tujuan mahasiswa dan warga ke Pulau Wahr untuk pengambilan pasir yang akan digunakan menjalankan proker pembangunan tempat pembuangan sementara (TPS) di Desa Debut. Dia mengatakan, sebelum terbalik. 35 karung sudah dimuat dan berhasil mencapai desa itu.
“Muatan pertama sebanyak 35 karung pasir dibawa kembali ke Desa Debut menggunakan longboat 3 warga dan 2 mahasiswa UGM,” jelasnya.
Namun saat longboat memuat 16 karung pasir dan ditumpangi 12 orang untuk kedua kalinya ke Desa Debut, perahu tiba-tiba terbalik. Longboat terbalik sekitar 300 meter dari bibir Pantai Pulau Wahr.
“Sekitar 300 meter dari bibir pantai Pulau Warwu, longboat dihantam ombak setinggi 2,5 meter dan terbalik, menyebabkan seluruh penumpang tercebur ke laut,” jelasnya.
Usai kejadian itu, beberapa korban berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke pesisir pulau. Salah satu mahasiswa UGM yang berhasil selamat lalu menghubungi rekan mereka.
“Salah satu mahasiswa yang selamat hubungi rekan mereka di Desa Debut untuk meminta bantuan,” jelasnya.
Lanjut Farnas, warga lalu mendatangi bibir Pantai Pulau Wahr guna melakukan penyelamatan. Dia mengatakan, 10 warga terdiri dari 5 warga dan lima mahasiswa berhasil diselamatkan.
“10 korban selamat, satu korban meninggal dunia bernama Septian Eka Rahmadi (21) dan orang 1 dalam pencarian bernama Bagus Adi Prayogo (21) belakangan ditemukan meninggal dunia. Jadi total korban meninggal ada dua,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Peristiwa tersebut terjadi di lepas Pantai Pulau Wahr, Desa Debut, Kecamatan Manyeuw, Selasa (1/7/2025) pukul 14.06 WIT. Dua mahasiswa meninggal yakni Septian Ekara Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.