Mahasiswa Papua Demo Tutup Jalan di Makassar, Bawa Bendera One Piece baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Mahasiswa Papua di Makassar menggelar aksi demonstrasi memperingati Perjanjian New York 15 Agustus 1962 di , Sulawesi Selatan (Sulsel). Unjuk rasa diwarnai aksi penutupan jalan hingga massa membentangkan spanduk bergambar anime One Piece.

Pantauan infoSulsel di Jalan Lanto Dg Pasewang Makassar, Jumat (15/8/2025) pukul 14.00 Wita, massa tampak duduk di tengah jalan. Massa memasang tali di sekelilingnya agar tidak ada orang lain luar yang masuk dalam barisan massa.

Massa yang menutup jalan di depan Asrama Mahasiswa Papua membuat arus lalu lintas terhambat. Para pengendara yang hendak melintas terpaksa putar balik dan mencari jalan alternatif lain.

Dalam aksi itu, mahasiswa Papua juga tampak membentangkan bermacam-macam spanduk yang berisi protes terhadap Perjanjian New York 15 Agustus 1962. Menurut massa aksi, perjanjian itu ilegal karena tidak melibatkan orang Papua.

Sejumlah massa membawa spanduk yang bertuliskan, ‘OPM Bukan Teroris tapi Pejuang Papua merdeka’. Bendera Komite Nasional Papua Barat (KNPB) turut dibentangkan di lokasi aksi. Seorang massa aksi juga terlihat menggunakan atribut bercorak bintang kejora.

Massa juga membawa spanduk bergambar karakter One Piece. Dalam spanduk itu juga bertuliskan narasi, ‘Jika Aku Mati Berusaha, maka Setidaknya Aku Sudah Mencoba’.

Massa aksi juga secara bergantian terus melakukan orasi. Mereka menyoroti Perjanjian New York 15 Agustus 1962 yang dinilai ilegal karena tidak melibatkan orang Papua.

“Tanah Papua adalah surga. Jangan melegalkan segala cara untuk menghancurkan. Jangan membatasi kami untuk menyampaikan dalam momen seperti ini. Supaya kalian tahu apa yang terjadi di Papua sana,” tutur salah satu orator.

“Jangan kalian berpengaruh pada media provokasi yang tidak jelas. Papua pegunungan tidak baik-baik,” kata salah satu mahasiswa Papua dalam orasinya.

Tampak ratusan aparat kepolisian bersiaga di lokasi massa aksi. Ada dari Satuan Brimob Polda Sulsel, Subdit Dalmas Polda Sulsel, Sat Sabhara, serta Tim Jatanras Polrestabes Makassar.

Polwan juga tampak berada di barisan pengamanan. Kendaraan taktis pengurai massa juga tampak dihadapkan pada massa aksi, seperti barracuda dan water cannon.

Sebelumnya demonstrasi sempat diwarnai aksi saling dorong antara massa dengan aparat kepolisian. Namun aksi tersebut tidak sampai berujung pada terjadinya kericuhan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Nanti saja statement-nya saat selesai aksi. Nanti bilang kondusif baru tidak. Nanti saja yah,” kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polrestabes Makassar, AKBP Darwis ditemui di lokasi aksi.