Makam Mahasiswa UNG Tewas Usai Diksar Mapala Diekshumasi Pekan Depan

Posted on

Polisi akan melakukan ekshumasi jenazah mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bernama Muhamad Jeksen (19), yang tewas usai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Polisi menyebut jenazah Jeksen diekshumasi pekan depan.

“Iya, untuk mendukung proses penyidikan ekshumasi,” ujar Kapolres Bone Bolango AKBP Supriantoro kepada infocom, Jumat (10/10/2025).

Supriantoro mengatakan penyidik Polres Bone Bolango akan berangkat ke kampung halaman korban di Kelurahan Wapunto, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, pada Senin (13/10). Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan keluarga korban dan Polres Muna untuk melaksanakan ekshumasi.

“Kami harus ke Kabupaten Muna dan rencananya kami akan berangkat pekan depan hari Senin dan langsung ke kampung korban di Kabupaten Muna. Dan kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait semoga ini berjalan lancar,” katanya.

Saat ini kepolisian telah melakukan pemeriksaan 25 saksi dan gelar perkara. Mereka yang diperiksa adalah panitia diksar, peserta, dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo, dan pihak rumah sakit

“Dan kemarin kami sudah melakukan gelar perkara dalam kasus ini. Kemudian status kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan atau proses penyidikan,” ujarnya.

“Dan mengenai hasil maupun tahapan selanjutnya nanti akan kami sampaikan kembali secara terbuka ke publik itu dulu ya,” tambahnya.

Diketahui, Muhamad Jeksen meninggal dunia usai mengikuti pengaderan Mapala Butoiyo Nusa FIS UNG di Desa Tapadaa, Kecamatan Suwawa Tengah, Bone Bolango yang berlangsung pada 18-21 September. Korban diduga tewas dianiaya lantaran wajah dan lehernya bengkak setelah pulang dari pengaderan.

“Iya, dia kan anak Mapala, informasinya dia itu ikut kegiatan Mapala. Dia sudah meninggal dunia kemarin pagi. Ini korban asli orang Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna,” ujar kerabat korban, La Awal kepada infocom, Selasa (23/9).