Massa demo pengemudi ojek online (ojol) di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah membubarkan diri. Arus lalu lintas (lalin) di Jalan Urip Sumoharjo sudah kembali normal.
Pantauan infoSulsel di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Senin (24/11/2025) pukul 15.02 Wita, massa mulai membubarkan diri dengan tertib. Massa membubarkan diri meski tuntutannya bertemu gubernur belum terpenuhi.
“Tidak ketemu (Gubernur Sulsel), lagi di luar kota katanya. Besok lagi dilihat,” kata salah satu peserta aksi di lokasi.
Diketahui, para pengemudi ojol tersebut demo menolak kebijakan aplikator mengenai pemotongan komisi sebesar 10%. Mereka juga menolak penetapan status sebagai pekerja tetap.
“Kalau dikaryawantetapkan pasti umur-umur 35 ke atas bisa dipangkas. Bukanmi mitra. Istilahnya menjadi karyawan,” kata salah seorang massa demo bernama Kadri.
Kadri menjelaskan pengemudi ojol yang diangkat menjadi karyawan tetap akan memiliki berbagai persyaratan. Hal tersebut dinilai akan mempersulit pengemudi ojol.
“Kalau mauki masuk kerja, pasti ada banyak persyaratannya, seperti ijazah. Semakin sulitmi dapat pekerjaan orang,” kata Kadri.
Kadri mengatakan pengemudi ojol yang diangkat menjadi karyawan tetap akan memiliki banyak tuntutan dari perusahaan. Hal itu dinilai memberatkan pengemudi ojol.
“Tidak elastismi juga pekerjaan ka, tidak mati-menyalami aplikasi. Tidak fleksibelmi kayak kemarin ini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, massa demo ojol berkumpul di Jalan AP Pettarani, tepatnya di depan Kantor Dinas PU Sulsel yang juga menjadi kantor sementara DPRD Sulsel. Mereka menutup seluruh badan jalan dari arah Jalan Sultan Alauddin menuju flyover.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
