Death Adder Papua dikenal sebagai salah satu spesies ular paling berbahaya yang hidup di wilayah Papua dan sekitarnya. Ular ini termasuk dalam genus Acanthophis.
Di Papua sendiri ular ini sering dijuluki sebagai “ular bodoh” karena gerakannya yang lambat dan terlihat pasif. Namun, jangan tertipu oleh penampilannya, sebab gigitan Death Adder dapat menyebabkan kematian.
Menukil buku “Top Ten Deadliest Snakes In The World” karya Larry Slawson, ular Death Adder tersebar di wilayah Papua, Papua Nugini, hingga Australia. Ular ini biasanya hidup di daerah semak, hutan kering, atau padang rumput.
Dalam artikel ini, akan dibahas lebih dalam mengenai ciri-ciri, tingkat bahaya, serta cara menghindari Death Adder. Yuk, disimak!
Ular Deat Adder atau ular bodoh papua memiliki ciri fisik yang khas. Berikut ini ciri-ciri ular Death Adder yang disadur dari buku “Top Ten Deadliest Snakes In The World”:
Ular Death Adder termasuk salah satu jenis ular yang berbahaya karena memiliki racun jenis neurotoksin yang bekerja cepat dan sangat mematikan.
Racun dari Gigitan Death Adder dapat memicu kelumpuhan hingga menghentikan fungsi pernapasan secara total. Lebih parahnya lagi, gigitan Death Adder juga dapat menyebabkan kematian hanya dalam waktu enam jam jika tidak segera ditangani secara medis.
Saat ini, sudah tersedia antibias khusus untuk mengatasi racun Death Adder. Meskipun demikian, kasus kematian akibat gigitan ‘ular bodoh’ ini masih kerap ditemukan. Fakta tersebut menunjukkan bahwa penanganan medis yang cepat dan tepat sangat penting setelah seseorang tergigit ular ini.
Menyadur dari berbagai sumber, berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan infoers saat melihat ular Death Adder:
Nah itulah tadi informasi tentang Death Adder Papua atau ‘ular bodoh’. Semoga menambah wawasan, infoers!
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.