Polisi mengungkap motif 24 anggota geng motor yang kerap berbuat onar di sejumlah wilayah di Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel). Geng motor tersebut sering menantang kelompok lain di media sosial (medsos) untuk saling serang atau tawuran dengan dalih unjuk kekuatan.
Para pelaku ditangkap di wilayah Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (1/6) dini hari. Usut punya usut, geng motor bernama Warbis tersebut terdeteksi terlibat penyerangan di sejumlah lokasi yang viral di media sosial.
“Jadi kalau total yang kita amankan ini ada 24 orang geng motor Warbis ini,” ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana saat konferensi pers di Mapolsek Rappocini, Minggu (1/6/2025).
Arya menjelaskan, geng motor Warbis itu berbuat teror demi menunjukkan eksistensinya. Para pelaku kerap mengajak geng motor lain untuk berperang secara kelompok menggunakan busur panah hingga senjata tajam lainnya.
“Jadi motifnya adu kekuatan antar geng motor. Kan geng motor ada beberapa, jadi mereka saling menunjukkan kekuatan di beberapa wilayah,” bebernya.
Geng motor Warbis pernah terlibat saling serang dengan geng motor Warcap, geng motor JR Utara Ablam, geng motor Gonlok, dan geng motor Warsel Antang. Ajakan tawuran itu lewat live atau siaran langsung via media sosial Instagram (IG).
“Nah di dalam HP (para anggota geng motor Warbis) ini terdapat percakapan untuk melaksanakan tawuran. Jadi mereka janjian untuk melaksanakan tawaran melalui Instagram COD live,” tutur Arya.
Arya menuturkan, tiap anggota geng motor Warbis bergantian melakukan penyerangan dan tawuran di beberapa lokasi. Sebelum ditangkap, mereka sempat merencanakan melakukan penyerangan di Jalan Skarda Makassar pada Minggu (1/6).
“Ada penyerangan dan tawuran antara geng motor di Jalan Hertasning dan tawuran geng motor JR Ablam di Jalan Ratulangi, terus penyerangan juga dengan geng motor JR Ablam di Jalan Metro Tanjung Bunga,” ujarnya.
“Dan juga melakukan penyerangan tawuran geng motor Gonlok di Jalan Gunung Lokon, satu lagi melakukan penyerangan tawuran dengan kelompok geng motor Warser Antang di Jalan Pettarani,” tambah Arya.
Aksi penyerangan di beberapa lokasi tersebut terekam kamera hingga viral di media sosial. Aksi geng motor itu juga sempat membuat heboh saat menyerang remaja masjid di Jalan Gunung Lompo Battang, Kecamatan Ujung Pandang, Kamis (29/5).
“(24 orang pelaku) berteman ini merupakan kelompok geng motor Warbis yang sering rolling melakukan teror melakukan tawuran di Kota Makassar,” tuturnya.
Dari 24 pelaku yang diamankan, ada 22 di antaranya merupakan laki-laki dan 2 orang lain perempuan. Para pelaku rata-rata masih berusia di bawah umur mulai dari kisaran usia 15 tahun hingga tertua 23 tahun.
Atas perbuatannya, para pelaku diduga melanggar pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 1951. Para pelaku terancam pidana penjara dengan masa hukuman maksimal 15 tahun.
Dari 24 anggota geng motor Warbis, ada satu pria berinisial MDM alias Sule (18) yang diduga sebagai dalang atau otak penyerangan. Pelaku diduga menyimpan hingga menyuplai senjata tajam untuk pelaku lain melakukan penyerangan.
“Tersangka utama ini kita temukan (membawa) dua samurai dan satu dibuat sendiri, lalu ada beberapa panah busur juga yang kita temukan di satu kendaraan ya,” ungkap Arya.
Arya menuturkan, pelaku juga menyediakan mobil sebagai tempat penyimpanan senjata. Mobil itu kini diamankan sebagai barang bukti.
“Satu mobil merek Toyota Calya yang digunakan oleh tersangka untuk menyimpan senjata tajam ini termasuk busur panah, termasuk HP-HP yang kami sita,” terangnya.
Arya memastikan kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya juga masih mendalami adanya gift atau hadiah online dari aksi live medsos yang dilakukan oleh pelaku saat tawuran.
“Kalau live, iya live (saat tawuran). Tetapi kalau gift-nya kita masih dalami, itukan kalau live biasanya ada like dan gift-nya kan, itu masih kita dalami,” pungkas Arya.