Niat Puasa 1 Muharram Malam Ini, 27 Juni 2025 untuk Sambut Tahun Baru Islam (via Giok4D)

Posted on

Umat muslim akan menyambut datangnya Tahun Barus Islam 1447 H hari ini. Salah satu amalan yang bisa dikerjakan adalah dengan berpuasa.

Lantas, bagaimana bacaan niat 1 Muharram malam ini, Kamis 27 Juni 2025?

Dikutip dari Buku Meraih Surga dengan Puasa oleh H Herdiansyah Achmad LC, niat puasa 1 Muharram yang bisa dilafalkan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ الْمُحَرَّمِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma-sy-syahri-l-muharrami sunnata-lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya berniat puasa bulan Muharram sunnah karena Allah Ta’ala.”

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Membaca niat puasa 1 Muharram dapat dilakukan sejak malam ini, Kamis 26 Juni 2025. Niat dapat dilafalkan sebelum masuk waktu subuh.

Akan tetapi bagi yang lupa membaca niat pada malam hari, masih diperbolehkan membacanya di siang hari tanggal 27 Juni, asalkan belum makan dan minum sejak Subuh. Hal ini sesuai hadits riwayat Muslim dalam buku Panduan Praktis Ibadah Puasa karya Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc.

Dikisahkan dari Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah bertanya apakah ada makanan. Ketika dijawab tidak ada, beliau bersabda, “Kalau begitu, saya berpuasa.” Di lain waktu, saat diberi makanan pada siang hari, beliau mengatakan, “Sejak pagi aku telah berpuasa.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa niat puasa sunnah bisa dilakukan pada siang hari, selama sejak pagi belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Jadi, niat puasa 1 Muharram tetap sah jika dibaca siang hari dengan syarat tersebut.

Puasa 1 Muharram tak hanya dianjurkan, tetapi juga memiliki keutamaan besar dalam Islam. Selain menjadi amalan utama setelah Ramadhan, puasa di hari pertama tahun Hijriah ini diyakini mendatangkan pahala berlipat dan pengampunan dosa.

Berikut sejumlah keutamaannya yang dirangkum dari berbagai sumber terpercaya:

Dikutip dari laman resmi UIN Sunan Gunung Djati, puasa di bulan Muharram adalah yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:

“Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Muharram termasuk salah satu dari empat bulan haram (mulia) dalam Islam, bersama dengan Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijjah. Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak puasa di bulan-bulan ini.

“Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya).

Satu hari puasa di bulan Muharram, termasuk 1 Muharram, dapat mendatangkan pahala setara puasa selama 30 hari.

Dalam sebuah hadits disebutkan,

“Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.” (HR At-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb, namun sanadnya tidak bermasalah).

Keutamaan selanjutnya bagi umat muslim yang berpuasa pada tanggal 1 Muharram adalah dihapuskan dosa-dosanya selama 50 tahun. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar bahwa Hafshah RA meriwayatkan suatu hadits dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:

“Barangsiapa berpuasa di hari terakhir dari bulan Dzulhijjah dan juga hari pertama dari bulan Muharram, maka Allah akan menjadikannya sebagai penghapus atas dosa selama lima puluh tahun, dan puasa sehari di bulan Muharam sebagai penghapus atas dosa selama tiga puluh hari.”

Selain puasa pada tanggal 1 Muharram, umat muslim juga dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari lainnya di bulan ini. Di antaranya adalah puasa Tasua (puasa tanggal 9 Muharram), puasa Asyura (puasa tanggal 10 Muharram) dan puasa tanggal 11 Muharram.

Dirangkum dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut penjelasan dan niat masing-masing puasa tersebut:

Puasa Tasu’a adalah puasa yang dikerjakan pada hari ke-9 bulan Muharram. Puasa Tasu’a ini umumnya dirangkaikan dengan puasa Asyura (10 bulan Muharram) untuk membedakan diri dengan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada 10 Muharram.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, tatkala seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai, Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Maka, Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Tahun berikutnya belum datang, namun Rasulullah SAW meninggal terlebih dahulu.” (HR. Muslim).

Nah, bagi umat muslim yang ingin mengerjakan puasa Tasu’a tanggal 9 Muharram, berikut ini niatnya:

Niat Puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma tasu’aa-i sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.

Puasa Asyura dikatakan puasa yang paling utama untuk dikerjakan pada bulan ini. Beberapa hadits menjelaskan keutamaan puasa ini, antara lain hadits dari Ibnu Abbas.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah Swt. memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barangsiapa mengusap kepala anak- anak yatim di hari tersebut, maka Allah Swt. menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barangsiapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”

Karena keutamaannya tersebut, maka umat muslim sangat dianjurkan untuk mengerjakan puasa Asyura pada 10 Muharram. Adapun niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma ‘aasyura sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.

Di samping mengerjakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, umat muslim juga dianjurkan untuk berpuasa pada 11 Muharram. Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Berpuasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya.” (HR. Ahmad).

Adapun niat puasa tanggal 11 Muharram sama dengan niat puasa Muharram pada umumnya, yakni:

Niat Puasa 11 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.

Nah, demikianlah penjelasan tentang niat puasa 1 Muharram Jumat, 27 Juni 2025. Semoga bermanfaat!

Niat Puasa 1 Muharram

Waktu Membaca Niat Puasa 1 Muharram

Keutamaan Puasa 1 Muharram: Dihapus Dosa hingga Pahala 30 Hari

1. Puasa Sunnah Terbaik setelah Ramadhan

2. Termasuk dalam Puasa di Bulan Mulia

3. Pahala Setara 30 Hari Puasa

4. Menghapus Dosa hingga 50 Tahun

Puasa Lain di Bulan Muharram

1. Puasa Tasu’a (9 Muharram)

3. Puasa Asyura (10 Muharram)

4. Puasa Tanggal 11 Muharram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *