Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025 Lengkap Arab-Latinnya

Posted on

Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah merupakan puasa-puasa sunnah yang dikerjakan sebelum Hari Raya Idul Adha. Bagi umat muslim yang ingin mengerjakannya, berikut niat puasa dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah selengkapnya.

Mengutip buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh E Syamsuddin dan AS Alim, Dzulhijjah merupakan bulan yang dimuliakan karena terdapat sepuluh hari agung atau “al-Ayyam al-Asyr” di dalamnya. Rasulullah SAW meriwayatkan untuk memperbanyak amalan pada hari tersebut.

Oleh karenanya, sebagian ulama banyak melakukan puasa mulai awal Dzulhijah sampai hari Arafah. Sementara pada 10 Dzulhijjah tidak disyariatkan berpuasa karena merupakan Hari Raya Idul Adha.

Nah, untuk mengerjakannya berikut infoSulsel menyajikan informasi mengenai niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Simak, yuk!

Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), puasa Dzulhijjah terdiri dari sembilan hari. Hari 1-7 merupakan puasa awal Dzulhijjah, hari ke-8 puasa Tarwiyah, dan hari ke-9 puasa Arafah.

Masing-masing puasa memiliki bacaan niatnya tersendiri. Berikut niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah lengkap tulisan Arab, Latin, dan artinya dinukil dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah dan laman Kementerian Agama RI:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُوالْحِجَّةٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi Ta’ala.

Artinya: “Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa ‘Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Seperti yang disebutkan sebelumnya, puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah 1446 H. Berdasarkan Kalender Hijriah 2025 terbitan Kemenag RI, 1 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan 28 Mei 2025.

Sementara, puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 5 Juni 2025. Agar lebih jelas, berikut jadwal lengkap puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 1446 H/2025 M:

Pelaksanaan puasa Dzulhijjah sama seperti puasa sunnah lainnya yakni diawali niat dan diakhiri dengan menyegerakan berbuka. Supaya lebih jelas, berikut tata caranya yang dikutip kembali dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa:

Niat merupakan keyakinan dan keteguhan dalam hati untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu tanpa rasa ragu. Niat diperlukan dalam setiap ibadah untuk membedakannya dengan kebiasaan, termasuk saat mengerjakan puasa sunnah.

Niat untuk puasa fardhu dibacakan sebelum terbit fajar. Sementara niat puasa sunnah boleh dibacakan pada siang hari asalkan belum makan dan minum sejak bangun di pagi hari.

Saat hendak berpuasa, seseorang dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu. Sebaiknya sahur di akhir waktu agar bisa menjalankan puasa lebih kuat dan tidak lalai dalam menjalankannya.

Menahan diri dari berbagai macam perbuatan yang membatalkan puasa merupakan rukun utama dalam berpuasa. Hal-hal yang membatalkan puasa yakni makan, minum, berhubungan suami istri, serta muntah dengan sengaja.

Abu Hamid Al-Ghazali berpendapat bahwa orang yang berpuasa hendaknya menjaga mulut, mata, telinga, dan anggota tubuh lainnya agar ikut berpuasa. Maksiat bisa saja menjadi penyebab gugurnya pahala puasa di sisi Allah SWT.

Hendaklah orang yang berpuasa berkata sopan dan tidak angkuh. Misalnya ketika diajak makan saat berpuasa, maka sebaiknya menjawab tanpa perlu merasa sombong dan takabur sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.

Saat tiba waktu berbuka puasa, umat muslim sebaiknya cepat-cepat membatalkan puasa. Hal ini dilakukan karena Islam tidak menyukai orang-orang yang suka mempersulit diri termasuk dalam berpuasa.

Ustaz Syam Nur Makka dalam kanal YouTube Trans TV Official mengatakan sebagian ulama berpendapat tidak boleh menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib. Oleh karenanya, niat puasa Dzulhijjah (sunnah) tidak boleh digabungkan dengan qadha Ramadhan (wajib).

“Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam ibadah,” ujar Ustaz Syam yang dikutip infoSulsel pada Kamis (13/2/2025).

Dengan demikian, tidak boleh menggabungkan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah dengan qadha Ramadhan. Namun, jika mengerjakan puasa qadha di waktu puasa sunnah maka pahala puasa sunnah tetap didapatkan.

Bagi infoers yang hendak mengerjakan qadha puasa pada pada waktu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah berikut bacaannya dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Demikianlah niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah lengkap Arab, Latin, dan artinya. Jangan lupa diamalkan, ya!

Niat Puasa Dzulhijjah

1. Niat Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)

2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025

Tata Cara Puasa Dzulhijjah

1. Membaca Niat

2. Mengakhirkan Sahur

3. Menahan Diri dari Perkara yang Membatalkan

4. Menjaga Diri dari Maksiat

5. Bertutur Kata Sopan

6. Menyegerakan Berbuka

Bolehkah Puasa Dzulhijjah Sekaligus Qadha Ramadhan?