Puasa Senin merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Puasa yang dikerjakan setiap hari Senin ini menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan ketakwaan sekaligus memperbaiki akhlak.
Melansir buku ‘Rahasia Puasa Sunnah’ oleh Ahmad Syahirul Alim, Rasulullah SAW senantiasa mengerjakan puasa Senin. Hal itu dijelaskan dalam hadits yang bersumber dari Aisyah dan diriwayatkan oleh Tirmidzi:
“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berusaha menjaga puasa hari Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi dan An- Nasa’i dari Aisyah).
Nah, sebelum melaksanakannnya, penting untuk mengetahui bacaan niat puasanya terlebih dahulu agar ibadah menjadi sah. Artikel ini akan menyajikan bacaan niat puasa Senin lengkap dengan doa berbukanya.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Berikut bacaan niat puasa Senin Arab, Latin, dan artinya sebagaimana dilansir dari buku ‘Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa’ karya Nur Solikhin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumal istnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat puasa hari Senin sunnah karena Allah Ta’ala.”
Disadur dari buku berjudul ‘Ilmu Tauhid Menurut Dr Zakir Naik karya Ramadhani dkk, berikut adalah doa yang diamalkan oleh Rasulullah SAW ketika berbuka puasa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Arab Latin: Dzahaba azh-zhaama’u wabtallatil-‘uruqu, wa tsabatal-ajru in syaa Allah.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Artinya: “Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.” (HR Abu Daud nomor 2357).
Diketahui, puasa qadha merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan, sedangkan puasa Senin merupakan puasa sunnah. Artinya, jenis kedua puasa ini berbeda.
Lantas, apakah niat puasa qadha bisa digabung dengan puasa Senin?
Ustaz Syam Nur Makka menjelaskan ada dua pendapat ulama mengenai hukum menggabungkan puasa sunnah dengan puasa qadha. Dua pendapat tersebut menyebut jika niat harus dilakukan dengan jelas, sehingga tidak bisa menggabungkan dua niat dalam 1 ibadah.
Di Indonesia sendiri, yang umum digunakan adalah pandangan Syafi’iyah. Dalam pandangan ini, jika puasa qadha dilakukan pada hari yang juga dianjurkan untuk puasa sunnah, seperti puasa Senin, maka niat yang dilafalkan tetap niat puasa qadha.
Namun, meskipun yang dilafazkan adalah niat puasa qadha, puasa sunnah sudah termasuk di dalamnya.
“Jikalau seseorang sudah berniat taiyin, sudah berniat jelas puasa, saya berniat mengganti puasa Ramadhan saya besok, nah itu sudah masuk puasa sunnahnya. Kalau dia lakukan misalnya di bulan Rajab, Ayyamul Bidh, atau di hari Kamis, dia cukup mengatakan saya niat puasa qadha Ramadhan besok, itu sudah masuk juga puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin-Kamisnya,” jelas Ustaz Syam dalam kanal YouTube Trans TV yang dikutip infoSulsel, Minggu (7/12/2025).
Sementara itu, pandangan kedua berasal dari kalangan Hanabilah atau mazhab Hambali. Dalam pandangan tersebut, tidak diperbolehkan menggabungkan niat puasa sunnah (termasuk Senin) dan qadha Ramadhan. Hal ini dikarenakan keduanya termasuk dalam jenis puasa yang berbeda, sehingga harus dilakukan secara terpisah.
“Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam satu ibadah. Tidak diterima puasa sunahnya seseorang jikalau mereka belum membayar qadha puasanya, ini dari kalangan Hanabilah,” ujar Ustaz Syam.
Demikianlah, bacaan niat puasa Senin beserta doa berbukanya yang lengkap Arab, Latin, dan artinya. Selamat mengerjakan puasa sunnah Senin, infoers!







