Pedagang di Pasar Seni Parepare Ramai-ramai Tutup Lapak gegara Sepi-Kumuh

Posted on

Pedagang di Pasar Seni Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) ramai-ramai tutup lapak. Para pedagang menutup lapaknya karena sepi pembeli dan kondisi pasar yang kumuh.

Pantauan infoSulsel di Pasar Seni, Jalan Mattirotasi, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki pada Selasa (7/10/2025), hanya ada 3 lapak pedagang yang buka. Sekitar 50 lapak lainnya tampak tertutup.

Sejumlah lapak boks kontainer di bagian belakang tampak dipenuhi rumput liar. Pelataran pasar tampak genangan air dan dedaunan kering.

“Saya kadang cuma sama 5 orang yang menjual. Karena begitu sepi pembeli. Yang jual makanan ini pendapatannya anjlok,” keluh salah seorang pedagang, Ary kepada infoSulsel, Selasa (7/10/2025).

Ary menjelaskan, para pedagang sebelumnya ramai menjual sebelum dipindahkan dari taman Mattirotasi. Setelah dipindahkan, pedagang satu per satu menutup lapak karena sepi pembeli.

“Bulan 6 lalu dipindahkan ke sini. Ada yang simpan saja boks-nya tapi tidak buka. Karena sepi. Ada juga yang tunggu diperbaiki dulu,” ujarnya.

Dia mengatakan, lokasi pasar seni kurang diminati pengunjung karena kondisinya yang kumuh dan gelap. Ary mengatakan pemerintah telah berjanji akan membenahi pasar seni.

“Sekarang itu banyak rumput-rumput yang tumbuh. Gelap karena cuma ada satu lampu sorot yang dipasang. Katanya mau diperbaiki ini sama pemerintah. Tapi belum ada sampai sekarang,” katanya.

Dia meminta Pemkot segera membenahi pasar seni agar aktivitas jual beli bisa ramai seperti sebelum dipindahkan. Ary berharap Pemkot bisa menata ulang boks agar lebih rapi.

“Agar segera, secepatnya dibenahi. Setidaknya di-paving. Iya, baru ditata ulang ini. Karena kesannya kumuh dilihat ini, box-box. Kayak penjara saja modelnya,” keluhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kadis Tenaga Kerja Parepare, Basuki Busrah mengatakan Pemkot melalui dinas PUPR akan merenovasi Pasar Seni. Selanjutnya, lapak pedagang akan ditata ulang.

“Nanti akan ditata sesuai dengan landscape lahan dan penetapannya itu mereka yang ada di dalam kan hasil penertiban. Pembenahannya itu dinas PUPR di anggaran perubahan,” jelasnya.

Basuki mengatakan, pasar seni sekarang dalam kondisi darurat karena keterbatasan anggaran. Setelah pembenahan akan dimaksimalkan untuk pengembangan UMKM.

“Kalau sekarang kondisinya tidak banyak, masih darurat. Masih darurat semua karena memang enggak ada anggaran,” kata dia.

Pihak Disnaker juga akan menata ulang lapak pedagang yang memiliki legalitas menempati lokasi. Dia mengatakan, pedagang yang dimasukkan nanti betul-betul mau menjual.

“Kita masukkan orang yang menjual di sana betul-betul mau menjual bukan yang cuma bisa menempatkan kontainernya saja. Jadi nanti itu kita backup dengan pendampingan,” pungkasnya.