Pedagang di Pasar Lakessi, Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluh gegara sepi pembeli usai lapaknya dipindahkan dari badan jalan. Penghasilan pedagang turun drastis hingga mengalami kerugian.
“Sepi sekali di sini. Jarang masuk pembeli. Itu tomat satu peti biasanya jam 9 sudah habis. Sekarang masih utuh. Pasti mi rugi,” keluh pedagang bernama Nani kepada infoSulsel, Kamis (30/10/2025).
Nani mengungkapkan, sebelum dipindahkan penghasilannya bisa mencapai Rp 2,5 juta per hari. Setelah dipindahkan, penghasilannya menurun drastis di bawah Rp 500 ribu.
“Biasanya itu waktu masih di luar bisa sampai Rp 2,5 juta pembelian. Kalau sekarang Rp 500 ribu tidak ada juga,” ungkapnya.
Akibatnya, Nani kesulitan membayar tagihan barang yang dibeli dari pemasok. Dia mengatakan, setelah dipindahkan sulit kembali modal.
“Saya juga beli di pedagang. Jangankan untung, kembali modal saja susah di sini. Ini kalau ada mi menagih. Apa mi mau dibayarkani?,” katanya.
Dia mengatakan, sudah 3 hari mengalami kerugian sejak dipindahkan. Dagangannya kadang busuk dan terpaksa banting harga.
“Kalau tinggali biasanya dijual di bawah harga lagi. Biasanya tomat Rp 5 ribu 1 kilo kalau sudah tinggal 3 kilo Rp 10 ribu. Rp 30 ribu kalau lombok merah, kalau jual miring itu cuma 20 ribu modalnya Rp 25 ribu. Rugi,” ungkapnya.
Sementara pedagang lainnya bernama Diri juga mengeluh karena dagangannya kurang laku. Dia mengaku kadang membuang dagangannya yang busuk karena tidak laku.
“Biasanya setengah hari tomat sudah laku mi semua, tapi ini sampai sekarang tidak ada. Kurang sekali pembeli. Kalau ini bawang bisa ji bermalam, tapi kalau tomat ini busuk mi nanti terpaksa dibuang,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Parepare menertibkan 200 pedagang di pasar Lakessi yang memakai badan jalan dan lokasi parkiran. Lapak dengan tenda itu dibongkar lalu dipindahkan ke dalam gedung pasar.
“Yang kita lakukan ini relokasi untuk pedagang yang ada di luar, kita akan tata untuk dimasukkan ke dalam. Ada sekitar kurang lebih 200 pedagang ini dipindahkan secara bertahap,” ungkap Kadis Perdagangan Parepare, Andi Wisnah kepada infoSulsel, Senin (27/10).
Wisnah menjelaskan, para pedagang yang dipindahkan sudah disiapkan tempat di dalam bangunan pasar. Dia tak menampik ada pedagang yang tak puas dipindahkan.
“Sudah ada tempat disiapkan. Ada yang tidak puas, tapi mudah-mudahan dia betah di dalam. Alasannya tidak ada pembeli di dalam. Pasti pembeli masuk kalau sudah kosong disini,” katanya.
Sementara pedagang lainnya bernama Diri juga mengeluh karena dagangannya kurang laku. Dia mengaku kadang membuang dagangannya yang busuk karena tidak laku.
“Biasanya setengah hari tomat sudah laku mi semua, tapi ini sampai sekarang tidak ada. Kurang sekali pembeli. Kalau ini bawang bisa ji bermalam, tapi kalau tomat ini busuk mi nanti terpaksa dibuang,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Parepare menertibkan 200 pedagang di pasar Lakessi yang memakai badan jalan dan lokasi parkiran. Lapak dengan tenda itu dibongkar lalu dipindahkan ke dalam gedung pasar.
“Yang kita lakukan ini relokasi untuk pedagang yang ada di luar, kita akan tata untuk dimasukkan ke dalam. Ada sekitar kurang lebih 200 pedagang ini dipindahkan secara bertahap,” ungkap Kadis Perdagangan Parepare, Andi Wisnah kepada infoSulsel, Senin (27/10).
Wisnah menjelaskan, para pedagang yang dipindahkan sudah disiapkan tempat di dalam bangunan pasar. Dia tak menampik ada pedagang yang tak puas dipindahkan.
“Sudah ada tempat disiapkan. Ada yang tidak puas, tapi mudah-mudahan dia betah di dalam. Alasannya tidak ada pembeli di dalam. Pasti pembeli masuk kalau sudah kosong disini,” katanya.
