Pelaku Penembakan Maut Saat Tawuran di Tallo Makassar Ngaku Mau Jaga Keluarga - Giok4D

Posted on

Pemuda berinisial CD (35) masih menjalani pemeriksaan usai menembak warga bernama Nur Syam alias Civas (37) hingga tewas saat tawuran di Kampung Sapiria-Borta, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku hendak membantu menjaga keluarganya yang tinggal di lokasi perang kelompok.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana mengatakan, pelaku bukan berasal dari Kampung Sapiria maupun Borta. Pelaku datang ke lokasi atas permintaan keluarganya dengan maksud agar diberi perlindungan.

“Setelah kita lakukan interogasi terhadap pelaku penembakan sendiri, dia memang saudaranya ada di sana, tapi dia berasal dari luar kampung tersebut, tapi masih dari wilayah Makassar,” kata Devi kepada wartawan, Sabtu (23/11/2025).

Pelaku pun datang ke lokasi dengan membawa senapan angin. Senapan angin yang dibawa pelaku sudah dimodifikasi sehingga memiliki daya tembak yang lebih mematikan.

“Memang dia ke sana diundang oleh keluarganya untuk menjaga keluarganya di sana dari hal yang tidak diinginkan. Sehingga dia juga sudah mempersiapkan diri dengan menggunakan senapan angin ini,” jelasnya.

“Nah, sementara senapan angin juga sudah dimodifikasi. Sehingga dia memberikan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang standar, walaupun standarnya sudah kuat juga dan sudah sangat membahayakan juga untuk manusia,” tambah Devi.

Menurut Devi, pelaku membeli senapan angin itu sudah setahun lalu. Pelaku diduga sudah kerap membeli senapan angin hingga dibagikan kepada rekannya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Tapi berdasarkan penyelidikan juga dia beberapa kali membeli senapan serupa dari beberapa toko senapan angin, dan senapan itu ternyata diberikan ke teman-teman yang lain. Tujuan dari dia memiliki itu adalah untuk membela diri,” bebernya.

Namun Devi belum merinci kronologi pelaku melakukan penembakan yang memicu tawuran berujung pembakaran rumah tersebut. Penyidik kepolisian juga masih mendalami keterlibatan pelaku dan posisi korban saat tawuran terjadi.

“Kita masih dalami ya, nanti mungkin beberapa waktu ke depan kita akan lakukan rekonstruksi di TKP sehingga kita bisa menggambarkan bagaimana kejadian sebenarnya,” ucap Devi.

“Kemudian bagaimana keberadaan dari korban di sana itu, kita juga masih dalami dari saksi, baik dari pihak pelaku maupun saksi dari pihak korban sendiri masih berbeda, tapi yang jelas itu pelakunya,” sambungnya.

Diketahui, Civas ditembak saat tawuran terjadi di Tallo pada Minggu (16/11) malam. Korban sempat dirawat di rumah sakit namun dinyatakan meninggal pada Selasa (18/11).

Kematian korban memicu kembali perang kelompok di area Pekuburan Beroanging, Kecamatan Tallo, Selasa (18/11). Sebanyak 18 rumah dilaporkan terbakar akibat tawuran itu.

“Jadi ada kaitan secara langsung antara tertembaknya almarhum C dengan terjadinya pembakaran yang terjadi beberapa hari lalu. Kita sudah amankan pelaku penembakan maupun pelaku pembakaran,” kata Devi.