Pemuda di Makassar Ditikam Usai Terima Telepon Misterius, Polisi Usut

Posted on

Seorang pemuda berinisial AF (24) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditikam usai menerima telepon misterius dari orang tak dikenal (OTK) dan mengirimkan lokasi keberadaannya lewat media sosial (medsos). Polisi kini menyelidiki pelaku penikaman tersebut.

“Tadi malam itu dia (korban) didatangi oleh orang yang tidak dikenal setelah itu dilakukan penikaman baru melarikan diri,” kata Kapolsek Rappocini Kompol Ismail kepada infoSulsel, Rabu (16/7/2025).

Peristiwa penikaman tersebut terjadi di rumah korban di jalan Karunrung, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, pada Selasa (15/7) sekitar pukul 22.00 Wita. Ismail mengatakan, korban diduga ditikam oleh sekelompok orang tak dikenal yang datang menggunakan tiga sepeda motor.

“Tiga motor bonceng dua jadi enam orang (pelaku),” katanya.

Ismail mengatakan korban mengalami satu kali tikaman dari pelaku. Saat ini kondisi korban berangsur sudah mulai membaik.

“Satu (kali tikaman). Sudah agak membaik (kondisi korban sekarang),” ungkapnya.

Ismail menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Jatanras Polrestabes Makassar untuk memburu para pelaku. Penelusuran dilakukan dengan bantuan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

“Iya kami sudah menghubungi Jatanras (Polrestabes Makassar) untuk kerja sama untuk mencari (pelaku) melalui CCTV dan segala macam,” ujarnya.

Sementara itu, seorang saksi mata berinisial AS (24) yang berada di lokasi kejadian mengatakan korban sempat menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal sebelum ditikam. AS menyampaikan korban juga sempat menanyakan identitas penelepon itu kepada dirinya.

“Korban mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal dan korban mengangkat telepon tersebut, setelah korban teleponan korban menanyakan ke saya untuk gate contact nomor tersebut tapi saya tidak memiliki gate contact premium,” ujar AS kepada infoSulsel saat dikonfirmasi.

“Saya tanyakan siapa yang menelpon, katanya ada anak-anak dia dapat nomorku dari teman-teman (kampus) UIT dan mau ketemu sama korban,” sambungnya.

AS menyebut, setelah percakapan awal, korban sempat mengirimkan lokasi keberadaannya melalui pesan WhatsApp. Tak berselang lama, pelaku kembali menghubungi korban melalui video call (VC) untuk menanyakan posisi tepatnya.

“Setelah itu dimatikan tidak lama berselang pelaku datang dengan 5 orang temannya menggunakan motor matic masing-masing berboncengan 2,” terangnya.

Setibanya di lokasi, korban memanggil pelaku dan mempersilahkannya duduk dengan bahasa santai. Namun selang beberapa menit pelaku langsung menikam korban.

“(Pelaku kemudian) dipanggil (oleh korban) dan dipersilahkan duduk dengan gaya bahasa ‘siniki duduk kak’ setelah itu sekitar 5 menit tidak ada pembahasan tiba-tiba pelaku mengatakan apa masalahmu sama anak-anak Karlo, posisinya korban duduk langsung ditikam,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *