Tim SAR memperpanjang pencarian tiga anak buah kapal (ABK) KLM Asia Mulia yang tenggelam di perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Perpanjangan ini atas permintaan keluarga di Kantor Syahbandar Jeneponto.
“Dikarenakan ada permintaan keluarga korban, maka pencarian akan diperpanjang hingga tiga hari,” kata Kepala Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).
Sultan mengatakan, pencarian ABK KLM Asia sedianya berakhir pada Rabu (25/6). Hal ini berdasarkan standard operational procedure (SOP) pencarian selama tujuh hari.
“Sesuai dengan SOP Basarnas setelah melaksanakan pencarian terhadap korban kecelakaan kapal KLM Asia Mulia selama tujuh hari maka operasi sar kami nyatakan untuk dihentikan dan ditutup dengan hasil nihil,” terangnya.
Dia menyebut pihak Basarnas sebelumnya telah melakukan penandatanganan penghentian pencarian yang disaksikan oleh pihak pemerintah dan keluarga korban. Hingga belakangan, keluarga korban meminta untuk memperpanjang pencarian.
“Setelah dilakukan penandatanganan berita acara penghentian pencarian terhadap korban dengan pihak keluarga, namun kemudian pihak keluarga meminta Basarnas untuk tetap melakukan pencarian hingga tiga hari ke depan,” ujar Sultan.
Untuk diketahui, KLM Asia Mulia dilaporkan tenggelam usai ditabrak kapal besi yang melintas di jalur yang sama, sehingga menyebabkan KLM Asia Mulia terbalik, Kamis (19/6) sekitar pukul 04.00 Wita. Kapal tersebut memuat delapan ABK dan mengangkut 57 ekor kerbau dengan rute Pulau Rote, NTT menuju ke Pelabuhan Bunge, Kabupaten Jeneponto.
Adapun data ABK KLM Asia Mulia adalah sebagai berikut:
Korban Selamat:
1. Asrul (41), laki-laki
2. Ebit (30), laki-laki
3. Pence (31), laki-laki
4. Laki (32), laki-laki
5. Supri (25), laki-laki
Korban Hilang:
1. Supriadi Nunung (46), laki-laki (Nakhoda)
2. Asdar (52), laki-laki (KKM)
3. Aldi (27), laki-laki (Kelasi)
