Pegawai PT Pos Takalar, Suprianto Dg Gassing (43), nekat menikam atasannya yang merupakan kepala kantor cabang pembantu, Suwanto Tahir (40). Aksi itu ia lakukan demi merampas dana bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp 600 juta yang baru saja dirapikan korban dalam sebuah brankas.
Kasus bermula saat Suprianto dan atasannya itu sama-sama berada di kantor PT Pos Takalar, Kecamatan Pattalassang, Jumat (28/11) sekitar pukul 19.30 Wita. Suprianto ketika itu langsung menyerang korban yang sedang lengah.
“Pelaku melakukan penganiayaan pertama dengan cara memukul dengan menggunakan palu kemudian pelaku mengambil alat apar kemudian memukul dari belakang,” ujar Kasat Reskrim Polres Takalar Iptu Hatta kepada wartawan, Senin (1/12).
Serangan tersebut seketika membuat korban tersungkur. Bukannya insaf, pelaku Suprianto kembali menyerang korban.
“Setelah melakukan pemukulan di bagian belakang, korban terjatuh. Kemudian diduga pelaku mengambil pisau kemudian menikam pada bagian paha korban,” katanya.
Pelaku kemudian mengambil uang BLT dalam brankas tersebut. Pelaku selanjutnya melarikan diri meninggalkan korban yang terluka parah.
“Jumlah uang yang diambil diperkirakan kurang lebih Rp 600 juta,” ungkap Hatta.
Sementara itu, korban dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya secara sadis. Beruntung pelaku dapat diamankan Polres Takalar setelah menyerahkan diri pada Sabtu (29/11).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Yang bersangkutan infonya sudah menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan oleh anggota Resmob Polres Takalar,” ujar Kanit Resmob Polda Sulsel AKP Wawan Suryadinata dalam wawancara terpisah.
Suprianto sendiri mengaku menyerang korban karena khilaf sesaat setelah melihat uang yang sedang dibereskan oleh korban. Dia mengaku terdesak biaya kebutuhan sehari-hari.
“Saya khilaf. Uangnya itu saya mau gunakan untuk kebutuhan sehari hari,” ujar Suprianto kepada wartawan, Minggu (30/11/2025).
Suprianto mengakui mendatangi korban yang sedang berada di kantor. Sebelum melakukan penganiayaan, ia sempat bercanda dengan korban.
“Saya ke kantor awalnya untuk minta panjar, cuma di sana kami cerita-cerita bercanda,” sebutnya.
Suprianto mengungkapkan dirinya telah bekerja sebagai karyawan di PT Pos selama 10 tahun. Sementara itu, pengabdiannya di Kabupaten Takalar sudah memasuki tahun ke-7.
“Saya kerja di Kantor Pos hampir 10 tahun, kalau di Takalar baru 7 tahun,” ungkapnya.
Kasat Reskrim Polres Takalar Iptu Hatta mengatakan pihaknya masih mendalami motif pelaku melakukan perampokan hingga menikam atasannya. Berdasarkan interogasi awal, Suprianto diduga mendadak tergiur saat melihat uang dalam jumlah banyak.
“Modusnya pelaku tergiur melihat uang banyak di brankas,” tutur Iptu Hatta.
Penyidik juga masih menyelidiki uang hasil perampokan yang digunakan pelaku. Pihaknya sudah menyita sisa uang Rp 400 juta dari tangan pelaku.
“Untuk sementara barang bukti yang kita amankan dari pelaku itu sebesar Rp 400.333.000,” ujarnya.
