Penikaman Aktivis di Makassar Dipastikan Bukan Konflik Antar Kelompok

Posted on

Aksi rombongan orang tidak dikenal (OTK) bersenjata tajam yang memasuki 5 kampus di , Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga terkait insiden penikaman terhadap seorang aktivis inisial K. Namun polisi memastikan penikaman tersebut bukan melibatkan konflik antar kelompok, melainkan hanya kepentingan pribadi.

“Jadi terkait dengan kejadian penganiayaan itu, itukan sebenarnya masalahnya adalah masalah pribadi, cuma terus ini disambungkanlah dengan 2 kelompok gitu,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada infoSulsel, Jumat (25/7/2025).

Arya mengatakan, kelompok yang diduga berseteru sebenarnya telah berdamai sejak tahun lalu. Dia menyebut insiden ini dipicu masalah pribadi yang kemudian dibesar-besarkan seolah konflik antar kelompok.

“Misalnya kayak kelompok A, kelompok B. Sebenarnya kelompok A nggak ada masalah sama kelompok B karena tahun lalu itu sudah ada perdamaian,” ungkapnya.

“Tahu-tahu salah satu dari kelompok itu punya masalah pribadi dengan kelompoknya itu, dipolitislah dibesar-besarkan lah seolah-olah ini masalah kelompok, padahal nggak ada masalah,” sambungnya.

Arya menyebut pihaknya telah mengantongi identitas pelaku penikaman. Dia mengatakan penyelidikan terus berjalan dan berharap pelaku segera ditangkap.

“Jadi kami sudah mendeteksi pelakunya dan sekarang sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut mohon doanya juga supaya cepat ketangkap,” bebernya.

Di satu sisi, dia juga masih menyelidiki sosok yang diduga menggerakkan rombongan OTK masuk ke 5 kampus. Arya menegaskan isu adanya dua kelompok bertikai di balik kemunculan rombongan misterius itu tidaklah benar.

“Ya kan sementara dalam penyelidikan, sampai sekarang kita masih menanyakan, ini siapa, siapa yang menggerakkan mereka gitu kan. Karena mereka 2 (kelompok) ini nggak pernah melakukan upaya-upaya untuk memperbesar keresahan,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak lima kampus di Makassar didatangi oleh sekelompok OTK yang membawa senjata tajam dan busur panah, Kamis (24/7). Lima kampus tersebut antara lain Universitas Dipanegara Makassar (Undipa), Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Polisi menduga aksi tersebut berkaitan dengan kasus penikaman aktivis berinisial K yang terjadi beberapa waktu lalu. Namun dugaan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Ada kemungkinan hubungannya dengan kejadian yang sebelumnya, penikaman (seorang aktivis) di Karungrung itu kan,” ujar Kasat Intelkam Polrestabes Makassar Kompol Asdar kepada infoSulsel, Kamis (24/7/2025).

Asdar mengungkapkan aktivis berinisial K tersebut menjadi korban penikaman di Jalan Karunrung, Makassar pada Selasa (16/7). Polisi kini masih menyelidiki kasus tersebut.

“Di Karunrung itu kan ada si K itu ditikam kan sama orang tidak dikenal juga, itu sampai sekarang belum (pelakunya belum) ditangkap,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *