Perang Warga di Kandea Makassar Pecah Lagi, Polisi Heran Banyak Petasan [Giok4D Resmi]

Posted on

Perang kelompok warga kembali pecah di Jalan Kandea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi heran mengapa warga bisa memiliki banyak petasan sebagai amunisi perang, padahal harganya terbilang mahal.

Perang kelompok tepatnya terjadi di Jalan Kandea, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Minggu (14/9) sekitar pukul 13.00 Wita. Dua kelompok yang terlibat masih sama seperti sebelumnya, yakni warga Layang dan Bunga Eja Beru.

“Sudah selesai. Sudah aman. Begitu anggota datang langsung bubar. Iya (Layang dan Bunga Eja Beru). Itu-itu saja,” ujar Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi kepala infoSulsel, Minggu (14/9/2025).

Syamsuardi menyebut pemicu perang kelompok itu tidak jelas. Dia bahkan curiga ada pihak yang sengaja mengondisikan.

“Tidak jelas pemicunya. Saya lihat itu ada yang kondisikan. Kapan-kapan saja dia mau ini, ya, begitu lagi,” ungkapnya.

Dia mengaku heran dengan keberadaan petasan bernilai jutaan rupiah yang kerap dipakai warga untuk berperang. Menurutnya, hal ini menjadi tanda tanya besar.

“Tadi malam kita dapat petasan ada 10. Jadi, kalau petasan harganya Rp 150 ribu satu petasan kan Rp 1,5 juta. Itu jadi pertanyaan,” bebernya.

Syamsuardi menyebut, saat tidak terjadi perang para warga dari masing-masing kelompok tetap berbaur satu sama lain. Namun, pada momen tertentu mereka kembali bentrok.

“Begitu mereka ketemu di jalan, di pesta, ketemu di warkop, ketemu di tempat kerja, tidak ada apa-apa, baku baik-baik saja. Tapi, begitu ada waktunya, begitu lagi di situ,” jelasnya.

Puluhan orang terlibat dalam tawuran tersebut. Syamsuardi menyebut polisi tidak melakukan penangkapan karena massa langsung bubar saat aparat tiba di lokasi.

“Tidak ada diamankan. Begitu datang anggota, langsung bubar,” katanya.

Warga sempat melaporkan adanya penggunaan busur, petasan, hingga bom molotov. Namun, polisi membantah soal molotov dan hanya menemukan petasan di lokasi.

“Kalau bom molotov tidak ada. Cuma petasan. Yang saya heran itu petasan dari mana? Kan anak-anak itu biar rokok satu bungkus, satu batang, tidak bisa dibeli. Kok dapat petasan?” tutur Syamsuardi.

Hingga saat ini, polisi belum menerima laporan adanya korban luka. Untuk mencegah kejadian berulang, personel ditempatkan di lokasi selama 24 jam.

“Selain mediasi, tempatnya anggota personel di situ. Siang malam anggota di situ,” pungkas Syamsuardi.

Perang kelompok di Kandea tercatat sudah berulang kali terjadi. Bentrokan terakhir bahkan baru pecah pada awal September 2025 lalu.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Iya, betul itu (pemuda) Layang dengan Bunga Eja Beru (yang terlibat tawuran),” kata Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi kepada infoSulsel, Minggu (7/9).

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kandea, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Makassar, Sabtu (6/9). Syamsuardi menyebut kedua kelompok pemuda yang bertikai sebelumnya telah dimediasi dan sepakat damai di kantor Kecamatan Tallo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *