Perbedaan Jumat Agung dan Paskah dalam Agama Kristen

Posted on

Umat kristiani setiap tahunnya merayakan Jumat Agung dan Paskah. Namun, masih banyak orang yang bingung, apakah kedua hari raya ini sama atau justru berbeda.

Pasalnya, Jumat Agung dan Paskah dirayakan secara berdekatan dan sering disebut dalam satu rangkaian ibadah. Pada perayaannya, umat kristiani juga akan melakukan ibadah-ibadah khusus di gereja.

Lantas, apakah Jumat Agung dan Paskah sama?

Untuk memahaminya, berikut infoSulsel menyajikan informasi tentang perayaan Jumat Agung dan Paskah. Yuk, disimak!

Jumat Agung dan Paskah tidaklah sama, meskipun keduanya merupakan peringatan yang saling berkaitan dalam agama Kristen.

Dinukil dari laman Gereja Kalvari, Jumat Agung merupakan hari untuk memperingati kematian dan penyaliban Yesus Kristus. Peringatan ini mengingatkan umat kristiani akan pengorbanan Yesus yang rela menderita dan mati dengan penyaliban untuk dosa-dosa manusia. (1 Yohanes 1: 10)

Oleh karena itu, Jumat Agung juga dikenal sebagai hari dukacita, penebusan dosa, serta saat umat menjalankan pantang dan puasa.

Sementara itu, mengutip laman Encyclopedia Britannica, Paskah merupakan peringatan atas kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga setelah kematiannya melalui penyaliban. Peringatan ini dirayakan oleh umat Kristen sebagai hari penuh kebahagiaan dan sukacita.

Bangkitnya Yesus Kristus dari kematian menandai kemenangannya atas maut dan dosa. Orang-orang Kristen juga percaya bahwa dosa-dosa manusia telah dibayar dengan kematiannya di kayu salib.

Di tahun 2025 ini, Hari Jumat Agung jatuh pada 18 April 2025. Sementara Paskah jatuh tiga hari setelahnya, yakni pada Minggu, 20 Maret 2025.

Dilansir dari laman National Catholic Register, ibadah Jumat Agung bukanlah misa, karena tidak ada konsekrasi ekaristi kudus yang dilakukan di dalamnya. Sesuai dengan tradisi kuno, Jumat Agung adalah satu-satunya hari dalam setahun ketika gereja tidak merayakan misa.

Rangkaian ibadah Jumat Agung terdiri dari tiga bagian utama, yaitu liturgi sabda, penghormatan terhadap salib, dan ritus komuni. Untuk lebih dipahami, berikut penjelasannya masing-masing.

Ibadah pertama Jumat Agung adalah liturgi sabda. Ibadah ini memiliki tiga bacaan.

Bacaan pertama diambil dari kitab Yesaya, yang dikenal sebagai “Nyanyian Hamba yang Menderita”. Bacaan kedua berasal dari Ibrani, yang menekankan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai imam sekaligus domba kurban.

Bacaan ketiga adalah kisah sengsara Tuhan menurut Injil Yohanes. Setelah ketiga bacaan tersebut, imam menyampaikan homili.

Yang menjadi ciri khas liturgi sabda Jumat Agung adalah doa umat beriman, yang berbeda dari hari Minggu biasa. Pasalnya, doa umat beriman pada Jumat Agung jauh lebih terstruktur dan memiliki isi yang ditentukan.

Doa-doa ini dimulai dari permohonan untuk gereja dan meluas secara bertahap ke seluruh umat manusia. Urutannya adalah permohonan bagi gereja, paus, para imam dan umat, kemudian dilanjutkan dengan mereka yang sedang mempersiapkan diri untuk menerima baptisan.

Selanjutnya, didoakan juga kesatuan umat kristiani, umat Yahudi sebagai penerima perjanjian pertama, orang-orang yang mengenal Tuhan tanpa mengenal Kristus, hingga mereka yang belum mengenal Tuhan. Tak lupa, doa juga dipanjatkan untuk para pemimpin pemerintahan serta semua orang yang tengah mengalami kesulitan.

Setelah rangkaian doa tersebut selesai, maka bagian liturgi sabda pun berakhir.

Ibadah pada Jumat Agung selanjutnya adalah penghormatan salib. Salib menjadi lambang utama dari ketaatan hari ini, sehingga menempati posisi paling penting dalam liturgi hari ini.

Penghormatan salib dipercaya sudah ada sejak abad keempat di Yerusalem. Dalam proses ibadahnya, pendeta masuk dalam ke gereja dengan salib kayu yang tertutup ataupun tersembunyi, kemudian secara bertahap dibuka saat maju menuju altar.

Setelah tiba di altar, salib diletakkan di tempat yang khusus. Para selebran dan seluruh umat kemudian diundang untuk memberi penghormatan, biasanya dengan mencium salib sebagai tanda iman dan rasa hormat.

Karena salib mewakili satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat, maka momen ini dijalani dengan khidmat dan tenang, tanpa diselesaikan dengan terburu-buru.

Saat penghormatan salib selesai dilakukan, ibadah dilanjutkan dengan penerimaan komuni oleh umat. Karena Jumat Agung bukan misa, maka tidak ada persembahan seperti “Doa Syukur Agung” ataupun konsekrasi dalam perayaan ini.

Komuni diberikan kepada umat kristiani dari hosti yang telah dikonsekrasi pada Kamis Putih. Ritus komuni diawali dengan persiapan altar dan membawa Sakramen Mahakudus dari tempat penyimpanannya ke altar dengan khidmat namun sederhana.

Imam kemudian memimpin doa, termasuk Doa Bapa Kami. Setelah itu, perayaan ditutup dengan doa pasca-komuni.

Menukil laman Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat Kasih Depok, ibadah Minggu Paskah biasanya dilakukan pada hari Minggu, ketika umat Kristen berkumpul untuk memuja Tuhan dan merayakan kebangkitan Yesus. Ibadah ini biasanya diisi dengan menyanyikan berbagai lagu pujian, pembacaan Alkitab, dan mendengarkan khotbah bersama-sama di gereja.

Demikianlah informasi tentang “Jumat Agung dan Paskah apakah sama?”. Semoga bermanfaat, infoers!

Jumat Agung dan Paskah Apakah Sama?

Rangkaian Ibadah saat Jumat Agung

1. Liturgi Sabda

2. Penghormatan Terhadap Salib

3. Ritus Komuni

Rangkaian Ibadah saat Hari Minggu Paskah