Polisi Buru Pemasok Petasan Rp 1 Juta Tiap Tawuran Warga di Tallo Makassar

Posted on

Polisi menduga ada yang memasok petasan sebagai amunisi perang setiap tawuran warga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi kini mengusut pemasok petasan yang harganya mencapai Rp 1 juta.

“Itu lah yang sedang kami selidiki (siapa yang memodali petasan) karena dari bekas-bekas petasan yang kami temukan di TKP itu kalau kita beli harganya sekitar (Rp) 1 juta,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada infoSulsel, Rabu (24/9/2025).

Dia mengatakan warga menggunakan petasan sebagai senjata setiap terjadi tawuran. Arya curiga ada yang memasok petasan tersebut karena harganya terbilang mahal.

“Kalau misalnya dilihat petasannya juga itu kan bukan hanya sekali dua kali, bisa sampai 10 kali sehingga inilah yang sedang kami dalami dapat suplainya dari mana gitu kan,” bebernya.

Selain itu, pelaku tawuran juga menggunakan bom molotov. Polisi pun tengah mendalami sosok yang mengajari warga membuat bom molotov sebagai amunisi perang.

“Terus mereka (para pelaku tawuran) bisa membuat bom molotov dari botol berwarna hijau agak besar gitu ini siapa yang ajarin?. Kalau panah busur semua punya bisa bikin sendiri kan tinggal paku, gitu kan,” katanya.

Arya menuturkan para pelaku melempar bom molotov ke rumah warga yang tidak terlibat dalam pertikaian. Hal itu merugikan warga sekitar karena menimbulkan kerusakan hingga kebakaran.

“Tapi hal-hal ini seperti mereka berani melempar bom molotov ke rumah seseorang yang tidak berdosa yang tidak ada kaitannya dengan tawuran nah ini kan luar biasa,” ujarnya.

Arya juga mempertanyakan siapa yang memberi perintah atau mengatur agar kejadian tersebut bisa terjadi. Kendati demikian, hal tersebut masih dalam penyelidikan.

“Ini perintah siapa? atau mungkin siapa yang mengatur supaya terjadi seperti ini itu masih kami dalami,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antarwarga di Jalan Kandea 3, Kelurahan Bungaejayya Baru, Kecamatan Tallo, kembali pecah pada Selasa (23/9) sekitar pukul 18.30 Wita. Sebanyak enam rumah warga terbakar.

“Menjelang magrib baru bisa masuk karena ditahan sama massa, kita tidak bisa masuk kalau tidak kondusif juga. Tidak kondusif, masih tawuran kita tiba. Jadi menunggu dulu di depan (jalan raya),” ujar Kabid Operasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar, Cakrawala kepada infoSulsel di lokasi, Selasa (23/9).

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *