“Jadi kemarin dari Korlantas Polri dan Polda Sulsel ada di TKP olah TKP juga,” ujar Kasat Lantas Polres Toraja Utara AKP Haryanto kepada infoSulsel, Selasa (15/7/2025).
Haryanto mengatakan olah TKP berlangsung pada Senin (14/7). Dia mengungkapkan jalur Trans Lintas Sulawesi penghubung antara Kabupaten Mamuju (Sulawesi Barat) dan Toraja Utara itu tertutup batu besar yang menutupi hampir separuh badan jalan.
“Ada batu besar (di sekitar lokasi kecelakaan). Sudah saya kasi tanda, kasih warna sehingga pengemudi bisa melihat itu ada batu besar dengan diameter 5 meter,” paparnya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak PU agar batu besar tersebut dapat diangkat. Menurutnya, batu besar itu menghalangi pandangan pengemudi saat hendak berbelok.
“Belum bisa dipindahkan batunya sejak ada longsor tahun 2023 lalu. Kami akan sampaikan ke pihak PU agar bisa ada upaya pemindahan,” bebernya.
Lebih lanjut, Haryanto mengatakan pihaknya menemukan kurangnya rambu lalu lintas dan tidak ada besi pengaman jalan di sekitar lokasi. Hal tersebut sangat berbahaya ketika terjadi kecelakaan.
“Rambu lalu lintas di sepanjang jalan tidak ada. Terus besi pengaman sama sekali tidak ada juga jadi memang sangat rawan ketika ada kecelakaan. Seandainya ada besi pengaman ada yang yang menahan saat terjadi kecelakaan,” terangnya.
Dia menambahkan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan PU Toraja Utara untuk membahas hasil olah TKP tersebut. Dia berharap rambu lalu lintas dipasang termasuk pengaman besi di bahu jalan yang curam.
“Jadi kami akan undang dari dinas PU hari Kamis (17/7) sehingga kami bisa duduk bersama. Kami mau tindak lanjuti permasalahan tadi dan kedepannya,” imbuhnya.
Adapun update kondisi sopir kata dia masih dalam proses perawatan. Dokter akan melakukan rontgen untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh sopir.
“Sopir masih dirawat. Mungkin besok ada rencana akan dirontgen karena mengeluh dada sakit karena kemungkinan ada benturan di dada di kemudi saat kecelakaan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, korban tewas kecelakaan truk yang mengangkut 20 orang penumpang di Toraja Utara, bertambah menjadi 8 orang. Kondisi 12 orang lainnya sudah mulai membaik, termasuk sopir inisial IV (30) yang akan dimintai keterangan.
“Update terakhir sampai tadi pagi itu ada 8 orang meninggal dunia,” kata Kasat Lantas Polres Toraja Utara AKP Haryanto kepada infoSulsel, Senin (14/7).
