Polisi Ungkap Kematian Baba Bukan karena Duel dengan Keponakan, Tapi Karena Dikeroyok

Posted on

Polisi mengungkap kematian Baba (64) bukan karena duel dengan keponakannya Saldi (24) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban tewas di tempat karena dikeroyok Saldi bersama ayah dan kakaknya bernama Saparuddin (54) dan Sapri (26) menggunakan badik dan batang besi

“Bukan duel seperti informasi awal. Pelakunya 3 orang, seorang bapak bersama 2 orang anaknya,” kata Kasat Reskrim Polres Pangkep AKP Muhammad Saleh kepada infoSulsel, Senin (28/7/2025).

Pengeroyokan itu terjadi di Pulau Samatellu Borong, Desa Mattirowalie, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Minggu (27/7) sekitar pukul 07.30 Wita. Saleh mengatakan insiden ini dipicu sehari sebelumnya, Saparuddin dikejar oleh korban yang membuat kedua anaknya marah.

“Sabtu sore (26/7) atau sehari sebelumnya, Saparuddin ini dikejar oleh Baba ketika memperbaiki jolloro. Sampai di rumahnya ia sampaikan kejadian itu ke keluarganya dan membuat 2 anaknya marah dan ingin membalas,” terang Saleh.

Saleh mengatakan, Saldi dengan membawa badik kemudian mendatangi Baba yang berada di kolong rumah seorang warga. Saldi disusul Saparuddin dan Sapri yang juga membawa badik.

“Saldi mendatangi korban Baba dengan badik dan terlibat perkelahian di kolong rumah. Saat bergelut, seorang warga bernama Emba datang memukul kepala Saldi hingga pingsan,” ucapnya.

“Baba lalu mengambil badik milik Saldi lalu menikam perut Saldi satu kali,” lanjutnya.

Melihat hal itu, Saparuddin dan Sapri yang datang juga dengan badik langsung mengejar Baba hingga ke bawah pohon. Sapri lalu menikam dada Baba dan diikuti aksi Saparuddin yang memukul kepala korban dengan batang besi dan menikam ke arah perut.

“Saat dikejar, Baba sempat melawan tapi tangannya dipegang oleh Sapri dan ditikam dadanya. Saparuddin kemudian memukul bagian kepala dan menikam perut korban,” ujarnya.

Akibatnya korban tewas di tempat dan dievakuasi ke rumah duka di Pulau Salebbo, Desa Mattirowalie. Sementara itu, Saldi yang juga menderita luka dilarikan ke RS Batara Siang Pangkep.

Saleh mengatakan, berdasarkan interogasi kepada pelaku, diketahui motif kejadian ini adalah dendam lama karena rebutan warisan sebidang tanah. Keluarga Saparuddin dan Baba juga telah lama tak saling sapa karena persoalan warisan tersebut.

“Motifnya dendam lama masalah warisan tanah. Hubungan mereka memang sudah lama tidak baik,” ujarnya.

Saat ini, kedua pelaku yakni Saparuddin dan Sapri sudah ditahan di Mapolres Pangkep. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa 2 badik beserta sarungnya dan sebuah sarung badik tanpa bilah.

“Kita kenakan pasal pembunuhan berencana pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun atau penjara seumur hidup,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, paman dan ponakan masing-masing bernama Baba dan Saldi terlibat duel menggunakan badik di Kabupaten Pangkep. Duel maut itu menyebabkan Baba tewas, sedangkan Saldi menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

“Benar kami laporkan ada perkelahian yang menyebabkan ada seorang korban yang meninggal dunia,” kata Kapolsek Liukang Tupabbiring, Iptu Nyoman Suartana kepada infoSulsel, Minggu (27/7).