Polisi tengah mengusut tawuran antara siswa yang menyebabkan satu orang tewas hingga memicu bentrok dua kelompok warga di Kota Ambon, Maluku. Polisi juga menyelidiki pelaku pembakaran 17 rumah saat bentrok pecah.
“Saat ini, sedang melaksanakan lidik terkait kejadian penikaman (siswa) dan pembakaran yang tadi dilakukan,” kata Wakapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Nur Rahman kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).
Rahman mengatakan penyidik Satreskrim Polresta Pulau Ambon telah memeriksa saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Dia berharap pelaku segera terungkap.
“Terkait penanganan kasus (penikaman dan pembakaran) ini, penyidik masih di lapangan melakukan memeriksa saksi-saksi. Mudah-mudahan ini (pelaku) segera cepat terungkap,” harapnya.
Rahman meminta peran aktif masyarakat untuk membantu polisi mengungkap kasus tersebut. Dia mempersilahkan warga yang mengetahui kejadian itu segera melapor.
“Juga mengimbau kepada masyarakat. Bagi yang mengetahui terkait dengan kejadian penusukan bisa memberikan informasi terkait dengan kejadian tersebut. Termasuk juga kejadian pembakaran yang tadi dilakukan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rahman mengatakan meski situasi sudah kondusif, pihaknya berencana membangun pos pengamanan. Pos akan dibangun di dua lokasi berbeda.
“Jadi rencana sesuai dengan arahan pimpinan nanti untuk pos akan dibangun di pertigaan Durian Patah, kemudian juga ada di SPBU. Nanti juga ada personel-personel yang mereka melaksanakan patroli untuk menjaga kamtibmas,” jelasnya.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan warga Desa Hunuth dan Hitu terjadi di kawasan Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa (19/8). Bentrok ini mengakibatkan 17 rumah hangus terbakar dan 200 warga mengungsi.
“Data sementara 17 rumah terbakar. Ada 200 lebih jiwa yang sementara kita tampung,” kata Wali kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena kepada wartawan, Selasa (19/8).