Presiden Klub Bicara soal Gaduh Internal PSBS Biak, Tegaskan Tak Ada Dualisme

Posted on

Presiden klub PSBS Biak Yan Permenas Mandenas membantah isu kegaduhan di internal klub karena terjadi dualisme manajemen. Dia menegaskan hanya ada satu manajemen PSBS Biak.

“Dinamika semacam ini merupakan bagian dari proses membangun support system klub sepak bola profesional atau PSBS Biak yang baru saja promosi ke Liga 1 Indonesia musim 2024/2025,” ujar Yan Mandenas dalam keterangannya, Sabtu (17/5/2025).

Yan Mandenas menegaskan bahwa manajemen PSBS Biak hanya satu dan di bawa kepemimpinan Eveline Sanita Injaya. Dia mengaku belum mengetahui kebijakan lain yang dibicarakan Evelin dengan para pemegang saham.

“Hanya ada satu manajemen di PSBS Biak yang dipimpin Ibu Eveline Sanita Injaya selaku Presiden Direktur PSBS Biak, kecuali ada hal-hal yang beliau konsultasikan kepada para pemegang saham dalam mengeksekusi kebijakan atau keputusan rapat biasa pemegang saham klub PSBS Biak,” katanya.

Kendati begitu, Yan Mandenas menghormati terhadap keputusan Eveline Sanita Injaya yang menyatakan mundur sebagai Presiden Direktur PSBS. Dia juga tak lupa berterima kasih atas peran Eveline selama menduduki jabatan tersebut.

“Selaku Komisaris Utama PT Sepak Bola Biak Jaya, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Eveline Sanita Injaya atas peran dan kontribusinya bagi klub PSBS Biak selama kompetisi Liga 1 musim ini,” tuturnya.

Dikatakan Mandenas lebih lanjut, mundurnya Eveline sebagai presiden direktur tak lepas dari hasil kinerjanya yang dinilai belum optimal. Seperti finansial, organisasi, serta sistem komunikasi yang belum terstruktur.

“Salah satunya di bidang finansial yang kurang efektif dan efisien, penataan organisasi dan personel yang kurang maksimal, komunikasi dan koordinasi yang belum menciptakan sistem kerja yang terstruktur dan kondusif di dalam manajemen,” imbuhnya.

Diketahui, Eveline Sanita Injaya telah menyatakan mundur dari kursi Presiden Direktur PSBS Biak. Evelin menganggap ada konflik internal yang terjadi di PSBS.

“Belakangan ini terjadi sedikit kegaduhan di internal manajemen. Mungkin lebih ketidakcocokan dalam manajemen saja. Saya merasa di dalam PSBS Biak ini seperti ada dua manajemen. Jadi bentrok terus,” kata Eveline Sanita Injaya dilansir infoSport, Rabu (14/5).

Evelin menilai ada kegaduhan di internal manajemen PSBS. Sebagai petinggi klub, Eveline tidak tahan melihatnya lagi dan akhirnya memutuskan mundur setelah Liga 1 2024/2025 berakhir.

“Saya tidak leluasa mengambil keputusan. Banyak intervensi juga. Mungkin masalah terbesarnya ya ada di dana. Saya sebagai Presiden Direktur PSBS Biak tidak bisa menjalankan kewajiban saya sepenuhnya,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *