Pria Beristri di SBT Bunuh Siswi MTs gegara Ajakan Hubungan Intim Ditolak

Posted on

Polisi mengungkap motif pria beristri inisial HS (25) membunuh siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mayatnya ditemukan di Sungai Waifufu, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku. Pelaku kesal lantaran korban menolak ajakan berhubungan intim.

“Motifnya, dia (pelaku) berharap bisa berhubungan dengan korban, ya. Bisa melakukan hubungan suami istri dengan korban. Tetapi korban tidak mau, korban menolak,” ujar Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Alhajat kepada wartawan, Senin (2/6/2025).

Pelaku pun kesal setelah korban menolak bersetubuh. Pelaku kemudian mengancam membunuh korban sembari mencekik lehernya hingga akhirnya korban tewas.

“Pada saat korban menolak, diancam (lalu leher korban) dicekik sama pelaku, korban sempat meronta. Pelaku (kemudian) berkata ‘kalau kamu tidak mau, saya bunuh kamu’. Itu bahasanya,” bebernya.

Pelaku pun sempat mengecek napas dan nadi setelah korban tewas. Selanjutnya jasad korban dibuang ke Sungai Waifufu.

“Nah, setelah korban tidak bergerak (sudah tewas), dipastikan sama (pelaku) dengan mengecek di hidung, dicek di nadi. Mungkin dari pelaku merasa bahwa korban ini sudah meninggal, diangkat dan dibuang ke sungai,” lanjutnya.

Alhajat menambahkan, pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (17/5) pukul 15.00 WIT. Pelaku kemudian berangkat ke Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Rabu (28/5).

“Pelaku lalu berangkat ke Weda sebelum akhirnya ditangkap pada Jumat (30/5). Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan ditahan di Rutan Mapolres SBT,” jelasnya.

Atas perbuatan itu pelaku dijerat pasal 80 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dia pun terancam 15 tahun penjara dan denda Rp 3 miliar.

Sebelumnya diberitakan, tersangka dan korban berkenalan melalui Facebook. Pelaku yang hendak berangkat kerja di Weda lalu mengajak korban bertemu dan membunuh korban.

“Rencananya si pelaku berangkat ke Weda untuk kerja. Namun sebelum berangkat, dia mengajak korban untuk bertemu,” jelas Alhajat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *