Pria bernama Bahri (37) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditemukan meninggal dunia di sungai. Bahri diduga melakukan penganiayaan sebelum ditemukan meninggal.
“Korban diduga mengidap gangguan jiwa (ODGJ) dan diduga merupakan pelaku penganiayaan berat menggunakan senjata tajam. Sebelum ditemukan meninggal korban diduga melakukan penganiayaan terhadap Haji Sainuddin,” ujar Kasi Humas Polres Bone IPTU Rayendra Muchtar kepada infoSulsel, Minggu (8/6/2025).
Mayat Bahri ditemukan mengapung di aliran sungai perbatasan Desa Watu dan Desa Nagauleng, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, pada Minggu (8/6). Mayat ditemukan sekitar pukul 06.50 Wita.
Rayendra mengatakan, mayat itu pertama kali ditemukan oleh seorang mahasiswa saat dalam perjalanan. Dia melihat mayat mengapung dalam posisi telungkup.
“Korban ditemukan pertama kali oleh seorang mahasiswa. Korban mengenakan sarung berwarna cokelat dan celana pendek hitam,” tambah IPTU Rayendra.
Dia menerangkan, korban merupakan pelaku penganiayaan terhadap Sainuddin. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Jumat (6/6) di Desa Pallae, Kecamatan Cenrana.
“Dia menganiaya warga, kemudian dicari beberapa hari karena warga yang dianiaya masih dirawat di RSUD Tenriawaru. Setelah dicari beberapa hari tiba-tiba korban ditemukan meninggal. Tidak menutup kemungkinan korban mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai setelah melakukan aksi penganiayaan di Desa Pallae,” sebutnya.
Rayendra menjelaskan, pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi terhadap mayat Bahri. Meski begitu, polisi masih melakukan penyelidikan sekaitan dengan dugaan penganiayaan.
“Keluarga korban menolak autopsi sehingga dibuatkan surat pernyataan penolakan autopsi. Meski mayat pelaku sudah ditemukan, pihak kepolisian akan tetap melanjutkan penyelidikan terkait kasus penganiayaan yang terjadi sebelumnya,” jelasnya.
“Kami akan terus mendalami kasus penganiayaan yang dilakukan korban sebelum ditemukan meninggal, dan juga melakukan penyelidikan penyebab kematian pelaku penganiayaan,” sambung Rayendra.