Profil Djamari Chaniago: Menko Polkam Baru Kabinet Merah Putih

Posted on

Presiden Prabowo Subianto siang ini melantik sejumlah menteri baru. Salah satunya, Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago yang resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Negeri Negara Tahun2 024-2029.

Nama Djamari Chaniago bukan sosok asing di dunia militer maupun politik Indonesia. Ia meniti karier panjang di Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) sebelum akhirnya terjun ke dunia sipil dan politik.

Kini Djamari mendapat kepercayaan besar dari Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat stabilitas politik, hukum, dan keamanan di Indonesia sebagai Menko Polkam. Untuk mengenal lebih dekat, berikut profil Djamari Chaniago mulai karier militer hingga terjun dunia politik.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago lahir di Padang pada 8 April 1949. Ia menempuh pendidikan militer di AKABRI dan lulus pada tahun 1971.

Karier militernya dimulai dengan berbagai jabatan strategis di TNI Angkatan Darat. Ia pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi tahun 1998 hingga 1999 dan Pangkostrad tahun 1998 hingga 1999.

Selanjutnya, Djamari dipercaya menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat tahun 1999 hingga 2000. Kariernya berlanjut hingga menduduki posisi Kepala Staf Umum TNI pada tahun 2000 hingga 2004.

Djamari resmi pensiun pada November 2004 melalui upacara wisuda purnawira di Magelang. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kasad Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu. [2]

Atas pengabdiannya, ia memperoleh banyak penghargaan, termasuk Bintang Dharma dan Bintang Yudha Dharma Pratama. Ia juga menerima penghargaan internasional United Nations Emergency Force (UNEF) II serta sejumlah Satyalancana. [1]

Selain di militer, ia juga berkiprah di dunia politik. Ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat tahun 1997-1998 dan Fraksi ABRI tahun 1998-1999. [3][4]

Pada 2015, ia ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). [5] Adapun saat ini, ia tercatat sebagai kader Partai Gerindra.

Nama Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago tercantum sebagai sekretaris Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dalam dokumen yang membahas kasus penculikan aktivis 1998. Forum internal TNI ini saat itu memeriksa dan memberi rekomendasi terhadap Prabowo Subianto.

Dalam struktur DKP, Djamari menjabat sebagai sekretaris yang ikut menandatangani surat keputusan bersama ketua, wakil ketua, dan anggota lainnya. Tugas tersebut bersifat kolektif, administratif, dan melekat pada jabatan formal di lembaga tersebut.

Keterlibatan Djamari dalam dokumen itu bukan berarti dirinya terlibat langsung sebagai pelaku penculikan. Perannya hanya sebatas mengesahkan keputusan DKP secara legal-formal sebagai bagian dari struktur organisasi.

Penyebutan nama Djamari Chaniago dalam naskah lebih ditujukan untuk menunjukkan siapa saja pejabat TNI yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, posisinya berada di ranah kelembagaan, bukan pada operasi lapangan kasus 1998. [6]

Kasus pengeroyokan dua prajurit TNI di Bukittinggi pada 30 Oktober 2020 sempat menghebohkan publik setelah videonya viral di media sosial. Kedua prajurit berpangkat serda itu disebut jadi korban pemukulan sejumlah anggota klub motor gede Harley-Davidson di sebuah halaman ruko setelah terjadi cekcok di jalan.

Kronologi berawal ketika kedua prajurit yang sedang berboncengan menepi untuk memberi jalan rombongan touring moge. Namun, ada rombongan yang tertinggal dan mengendarai motor secara arogan hingga membuat motor prajurit keluar bahu jalan, lalu terjadi perselisihan hingga berujung pengeroyokan.

Polisi kemudian menetapkan empat anggota Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) sebagai tersangka dalam kasus ini. Saat itu, Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Stefanus Satake Bayu sempat menyebut bahwa rombongan touring tersebut dipimpin mantan Kasum TNI Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago.

Namun, klaim itu segera dibantah oleh pihak HOG SBC melalui pernyataan resminya. Mereka menegaskan Djamari Chaniago bukan ketua rombongan touring yang terlibat insiden pengeroyokan. [7]

Itulah profil Djamari Chaniago yang dilantik sebagai Menko Polkam yang baru mulai dari latar belakang, pendidikan, hingga jenjang kariernya.

Sumber:

Profil Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago

Nama Djamari Chaniago Muncul dalam Dokumen DKP Kasus Prabowo

Djamari Chaniago Pernah Disebut dalam Kasus Pengeroyokan TNI

Biodata Djamari Chaniago