Physical: Asia menjadi salah satu serial kompetisi yang telah tayang akhir Oktober lalu. Acara ini menyuguhkan adu kekuatan, ketahanan, dan strategi dari para peserta terbaik di Asia yang siap membuktikan siapa yang paling tangguh.
Serial ini merupakan versi regional dari kesuksesan besar Physical: 100 yang sebelumnya mendunia lewat konsep kompetisi ekstremnya. Dalam Physical: Asia, para atlet, selebriti, hingga figur publik dari berbagai negara di Asia saling berhadapan dalam serangkaian tantangan fisik yang intens dan menegangkan.
Tak hanya menguji kekuatan otot, ajang ini juga menuntut fokus, mental baja, serta semangat juang yang luar biasa. Para peserta berjuang demi membanggakan negara masing-masing dan membuktikan siapa yang layak disebut sebagai yang terkuat di Asia.
Dalam artikel ini, infoSulsel telah merangkum informasi tentang profil tim Indonesia yang bertanding di ajang populer ini lengkap dengan informasi lainnya. Berikut poin pentingnya:
Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Physical: Asia adalah serial kompetisi fisik terbaru dari Netflix. Serial ini berhasil mencuri perhatian penonton tanah air dengan menduduki peringkat pertama dalam daftar serial yang paling banyak ditonton di Indonesia.
Popularitas “Physical: Asia” di Indonesia ditopang oleh semangat kebanggaan nasional, mengingat Tim Indonesia turut berjuang keras dalam tantangan ketahanan dan kekuatan ekstrem. Sebanyak 48 atlet, enam dari masing-masing delapan negara, saling adu fisik demi menyandang predikat “Negara Fisik Terkuat di Asia.”
Delapan negara Asia menjadi peserta kompetisi tersebut yakni Korea Selatan, Jepang, Thailand, Mongolia, Turki, Australia, Filipina, dan Indonesia. Negara-negara tersebut dipilih berdasarkan sejarah olahraga dan karakteristik unik mereka menurut Netflix.
Selain membanggakan negara, tim pemenang akan memperoleh hadiah uang tunai sebesar 1 miliar won Korea ($700.000) atau Rp 11.692 miliar.
Namun, untuk mendapatkan hadiah tersebut para peserta akan menghadapi serangkaian tantangan ekstrem, pada empat episode yang telah rilis tantangannya, antara lain:
1. Tantangan Pertama: Penaklukan Teritorial
Delapan tim akan berkompetisi memperebutkan empat platform yang tersedia di atas bukit pasir. Tujuannya adalah menempatkan sebanyak mungkin anggota tim di satu platform, bahkan sambil bergulat satu sama lain di tengah bukit pasir yang terus bergeser.
2. Tantangan Kedua: Penyelamatan Bangkai Kapal
Dua tim akan beradu cepat mengangkut kargo dari bangkai kapal ke titik pengumpulan yang telah ditentukan dalam waktu 20 menit. Tim yang berhasil mengumpulkan total berat kargo terbesar dinobatkan sebagai pemenang. Empat tim pemenang dari delapan negara akan melaju ke babak berikutnya, sedangkan empat tim yang kalah harus mengikuti Revival Challenge.
3. Revival Challenge
Tantangan ini merupakan versi modifikasi dari Death Match Challenge pada Physical: 100. Para kontestan berlomba untuk menguasai bola di arena, lalu berusaha memasukkannya ke kotak lawan. Tantangan ini terdiri dari lima ronde dengan peningkatan jumlah anggota tim di setiap ronde, mulai dari satu anggota per tim hingga lima anggota di ronde final. Dua tim terbaik akan bertahan, sementara dua tim lainnya tereliminasi.
Sebanyak enam atlet Indonesia turut berkompetisi dalam ajang ini. Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari atlet profesional, presenter, aktris, hingga model. Berikut daftarnya:
Marcus Fernaldi Gideon atau yang akrab disapa Sinyo merupakan atlet bulu tangkis yang telah menjuarai banyak perlombaan. Dilansir dari laman resmi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Marcus lahir di Jakarta 9 Maret 1991.
Marcus telah mencatat sejumlah prestasi di cabor Bulutangkis. Namanya pun meroket naik sejak dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan mendapat julukan ikonik The Minions.
Marcus diketahui menyukai olahraga bulutangkis sejak kecil. Ia mengasah bakatnya hingga akhirnya bergabung dalam pembinaan di Pelatnas Cipayung pada usia 9 tahun.
Namun, pada tahun 2013, ketika berusia 22 tahun, Marcus sempat meninggalkan Pelatnas Cipayung. Setahun kemudian ia kembali ke Pelatnas.
Sekembalinya ke Pelatnas, Marcus, yang sebelumnya berpasangan dengan Markis Kido dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo, pemain muda yang saat itu belum memiliki partner tetap. Kolaborasi keduanya langsung membuahkan hasil dan mencetak berbagai gelar juara dunia.
Mulai tahun 2015, Marcus dan Kevin menjadi runner-up di Chinese Taipei Open dan juara di Chinese Taipei Masters. Setahun kemudian, pada 2016, mereka benar-benar menggebrak dunia bulutangkis dengan menjuarai Malaysia Masters, India Open, Australia Open, dan China Open. Mereka bahkan mencetak hattrick kemenangan di Malaysia, India, dan All England.
Berkat rentetan prestasi tersebut, pada 2017 Marcus dan Kevin resmi menempati peringkat satu dunia versi BWF (Badminton World Federation) untuk ganda putra dan bertahan selama beberapa tahun.
Pada tanggal 9 Maret 2024, tepat pada ulang tahunnya yang ke tiga puluh tiga, Marcus resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari bulu tangkis profesional.
Glenn Victor Sutanto adalah mantan atlet renang andalan Indonesia yang lahir di Bandung pada 7 November 1989. Dilansir dari laman Komite Olimpiade Indonesia, Glenn dikenal sebagai salah satu perenang terbaik yang pernah dimiliki Tanah Air dengan segudang prestasi di ajang nasional maupun internasional.
Salah satu pencapaian terakhirnya tercatat pada nomor Aquatics Swimming Men’s 4×100 Freestyle Relay tahun 2021. Pada ajang SEA Games 2021 di Vietnam, ia juga turun di nomor 50 meter gaya kupu-kupu dan berhasil meraih medali perunggu setelah finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 24,3 info.
Sebelumnya, Glenn sempat tampil di Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, mewakili Indonesia dalam nomor 100 meter gaya kupu-kupu, dan menempati posisi ke-35 pada babak penyisihan. Selain dikenal sebagai atlet berprestasi, Glenn juga memiliki sisi lain di dunia hiburan, ia pernah dinobatkan sebagai The L-Men of the Year dan mewakili Indonesia di ajang Mister International.
Dilansir dari RRI, I Gede Dharma Susila, atau yang akrab disapa Igedz ‘Executioner’, menjadi kapten tim Indonesia di ajang ‘Physical: Asia’. Ia memimpin lima atlet Tanah Air menghadapi tantangan ekstrem dan persaingan ketat antarnegara di kompetisi internasional tersebut.
Dharma merupakan atlet binaraga. Ia lahir di Bali pada 26 September 1989.
Ia menekuni dunia binaraga sejak usia muda. Konsistensinya dalam berlatih mengantarkannya meraih gelar juara kelas berat dalam berbagai kejuaraan nasional.
Namanya semakin dikenal setelah meraih gelar ‘Mr Indonesia’ 2018. Prestasi tersebut menegaskan posisinya sebagai salah satu atlet binaraga terbaik Indonesia.
Fina Phillipe dikenal luas sebagai seorang presenter. Namun di balik kariernya di dunia hiburan, wanita kelahiran 8 Mei 1990 ini juga merupakan seorang atlet Brazilian Jiu-jitsu.
Menyadur laman RRI, pada tahun 2019, Fina berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dalam ajang Jakarta Brazilian Jiu-jitsu Championship. Setelah bertahun-tahun menekuni latihan dan kompetisi, ia mulai memikirkan langkah baru dalam hidupnya. Keinginan untuk berbagi kisah perjuangan dan inspirasinya kepada lebih banyak orang membuat Fina memutuskan untuk terjun ke dunia penyiaran.
Sejak saat itu, Fina Phillipe aktif sebagai presenter dan bintang tamu di berbagai program bertema olahraga dan motivasi. Meski begitu, ia tidak benar-benar meninggalkan dunia olahraga. Fina masih rutin melatih anak-anak di dojo tempatnya dulu berlatih, menularkan semangat, kedisiplinan, dan nilai sportivitas kepada generasi penerus.
Selain itu, Fina juga kerap diundang sebagai pembicara di berbagai seminar dan kampus. Dalam setiap kesempatan, ia berbagi pengalaman tentang pentingnya membangun mental juara, menghadapi kegagalan, serta tetap percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Maria Selena lahir di Palembang 24 September 1990. Dia mulai dikenal publik usai menjadi Putri Indonesia 2011 kemudian mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2012 di Las Vegas Amerika serikat. Meskipun tidak berhasil masuk ke jajaran semifinalis, Maria berhasil meraih prestasi dengan masuk dalam Top 10 Best National Costume.
Sebelum Maria terjun ke dunia pageant, Maria memiliki kecintaan yang mendalam terhadap olahraga basket. Wanita dengan tinggi 1.77 m ini bahkan mengukir karier sebagai pebasket profesional yang berlaga di Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia.
Maria pernah membela tim-tim besar seperti Surabaya Fever dan Merah Putih Predators Jakarta, menunjukkan kemampuan atletiknya yang luar biasa di lapangan. Kecintaannya pada basket juga membawanya menjadi bagian dari tim Happy Ballers Indonesia.
Ia pernah diangkat sebagai Duta PON XIX 2016 yang diselenggarakan di Jawa Barat, menunjukkan komitmennya untuk mendukung acara olahraga nasional.
Jeremiah Lakhwani adalah presenter kelahiran 4 Oktober 1993. Dia mengawali kariernya sebagai model dengan mengikuti ajang L Men of The Year pada 2012 dan masuk lima besar.
Jeremiah lalu lebih dikenal sebagai presenter. Ia sering tampil dan membawakan acara My Trip My Adventure yang tayang di Trans TV. Selain itu dia juga hobi traveling dan sering mengunjungi tempat menarik dan indah kemudian mengabadikannya melalui platform Instagram dan YouTubenya.
Meski begitu, Jeremiah juga gemar berolahraga, ia bahkan dijuluki “Aquaman Indonesia” karena penampilan fisiknya mirip dengan karakter dalam film Aquaman, Jason Momoa.
Empat episode pertama Physical: Asia telah tayang pada 28 Oktober lalu dengan ending menegangkan, menampilkan perjuangan tim Filipina dalam Revival Challenge. Episode terbaru akan dirilis setiap hari Selasa hingga 18 November 2025.
Episode terbaru akan dirilis setiap hari selasa hingga tanggal 18 November 2025. Berikut jadwal lengkapnya:
Semua episode dapat disaksikan pada Netflix, untuk memudahkan berikut link nontonnya:
Link Nonton Physical: Asia
Itulah informasi mengenai Physical: Asia. Jangan lewatkan keseruannya!
