Protes Air Mampet Sebulan Bikin Warga Cuci Motor di Kantor PDAM Mamuju

Posted on

Warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), melakukan aksi protes di Kantor PDAM Tirta Manakarra lantaran air mampet alias tidak mengalir selama sebulan. Mereka mencuci motor di lokasi sebagai bentuk kekecewaan terhadap pelayanan PDAM.

Aksi protes berlangsung di Kantor PDAM di Jalan Kurungan Bassi, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Senin (19/5/2025) sekitar pukul 14.40 Wita. Massa mengeluhkan air tidak mengalir namun pembayaran tetap berjalan.

“Baru ini ada iuran, tapi air tidak mengalir. Kami tidak akan mempertanyakan jika air mengalir, ada sebulan bahkan lebih yang tidak mengalir, ada mengalir cuman beberapa rumah, jadi PDAM ini pilih kasih,” kata orator aksi.

Massa meminta agar PDAM Mamuju segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait keluhan pelanggan. Mereka menyebut sulitnya air membuat aktivitas terganggu.

“Kami juga meminta jika ada kerusakan pipa harusnya segera diselesaikan,” katanya.

Setelah berorasi, massa membubarkan diri dan menolak audiensi dengan manajemen PDAM. Mereka akan menyurat ke DPRD Mamuju agar dilakukan pertemuan membahas soal layanan PDAM.

“Kami tidak mau audiensi, kami mau hearing dengan DPRD soal ini, kita diskusikan di sana,” sebut orator.

Kabag Teknik PDAM Tirta Manakarra, Arman mengakui distribusi air ke rumah pelanggan terganggu karena kebocoran pipa. Pihaknya telah banyak menerima keluhan warga.

“Sedikit terhambat suplai air, jadi saya sampaikan bahwa pada saat ini kami memperhatikan keluhan-keluhan yang ada di masyarakat,” ujar Arman.

Arman menjelaskan ada beberapa kendala yang menyebabkan suplai air terganggu. Seperti ada pipa rusak akibat longsor pada akhir Januari 2025, namun telah dilakukan upaya perbaikan.

“Kan di sana bukan hanya satu, ada 2 sumber air kita yang bermasalah pada saat itu (longsor), yang satu kita sudah upayakan, alhamdulillah daerah yang selama ini sejak terjadinya longsor, yaitu daerah utara, ada kurang lebih 2 bulan tidak teraliri, sekarang sudah teraliri,” terangnya.

Selain itu, lanjut Arman, saat ini ada pekerjaan pelebaran jalan di Kelurahan Simboro yang kadang membuat pipa PDAM rusak terkena alat berat. Akibatnya, suplai air ke rumah warga terganggu.

“Termasuk tantangannya sekarang ada penggalian, ada pelebaran jalan yang dilakukan pihak balai jalan, itu juga jadi kendala kami selama ini, karena di sana setiap hari ada penggalian,” sebutnya.

Namun Arman membantah jika air tidak mengalir ke rumah warga selama sebulan. Menurutnya, suplai air tetap mengalir ke sejumlah rumah namun tidak 24 jam.

“Sekarang itu, yang paling banyak termasuk Tambayako Land ya (air mampet), belum sampai (sebulan air tidak ngalir di sana). Di titik tidak teralili air, sebenarnya itu kadang-kadang ngalir, cuman maunya masyarakat itu 24 jam,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan mobil tangki untuk membantu pelanggan mendapatkan air tanpa dipungut biaya. Pihaknya saat ini masih berupaya melakukan perbaikan di lokasi pipa rusak.

“Jadi yang tidak teraliri kita suplai air tangki, dan itu biaya gratis,” imbuhnya.

Respons PDAM Tirta Manakarra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *