Puskesmas Pangkep Klarifikasi soal BBM Ambulans Kosong-Ibu Hamil Keguguran | Info Giok4D

Posted on

Kepala Puskesmas Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurhayati Rahman mengklarifikasi insiden ibu hamil yang telat dirujuk ke rumah sakit hingga keguguran karena bahan bakar minyak (BBM) ambulans kosong. Nurhayati menuding hal tersebut merupakan akal-akalan oknum sopir ambulans.

Nurhayati menuturkan, petugas puskesmas memang sempat melaporkan masalah BBM ambulans. Namun kondisinya saat itu, kata dia, BBM ambulans sebenarnya cukup untuk mengantar pasien ke rumah sakit, tetapi tidak cukup lagi untuk kembali.

“Cukup untuk mengantar ji tapi kalau untuk kembali ke puskesmas tidak cukup mi. Saya bilang pakai uangnya saja (bidan) nanti diganti,” ucap Nurhayati kepada infoSulsel, Selasa (3/6/2025).

Dia menegaskan, hal seperti itu biasa terjadi di hari libur karena manajemen puskesmas tidak berkantor. Dia pun menuding masalah ini terjadi atas kekecewaan sopir ambulans yang SK honorernya tidak diperpanjang.

“Mungkin kekecewaan sopir itu karena masuk namanya yang tidak diperpanjang SK-nya. Dia masuk kerja karena saya yang bijaksana, (sopir) sudah lama kerja tapi harus keluar,” katanya.

Nurhayati juga membantah pengakuan sopir ambulans tersebut. Dia menyebut sopir tidak pernah menggunakan uang pribadi untuk membeli BBM.

“Tidak pernah kami pakai uang pribadi sopir beli bensin ambulans,” ungkap Nurhayati.

Nurhayati mengatakan, persoalan tersebut sudah selesai. Uang bidan yang saat itu digunakan untuk membeli BBM senilai Rp 100 ribu juga sudah digantikan. Menurutnya, anggaran untuk BBM di puskesmas tersedia dan tidak pernah kekurangan.

“Kalau habis tinggal lapor saja. Tapi mungkin karena hari itu manajemen libur, dia lupa melapor. Kami juga sudah ganti uangnya bidan yang dipakai beli BBM, bukan uangnya sopir,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, ibu hamil inisial AS (26) di Pangkep mengalami keguguran usai telat dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit karena BBM ambulans kosong. AS dirujuk ke rumah sakit karena mengalami pendarahan.

“Ke puskesmas kubawa istriku karena ada pendarahan. Tapi tidak ada bensinnya ambulans,” kata suami AS, SB (27) kepada infoSulsel, Selasa (3/6/2025).

Peristiwa ini bermula ketika SB membawa istrinya ke Puskesmas Labakkang pada Minggu (1/6) sekitar pukul 07.30 Wita karena mengalami pendarahan. Oleh petugas puskesmas, rencananya pasien akan dirujuk ke RSUD Batara Siang pukul 13.00 Wita.

“Sekitar jam 07.30 pagi kubawa istriku ke Puskesmas Labakkang karena pendarahan hamil. Habis zuhur na (dia) bilang mau dirujuk ke RSUD Batara Siang,” ucapnya.

Saat hendak diantar ke RSUD, keluarga AS kaget karena sopir ambulans menolak mengantar. Sang sopir beralasan BBM ambulans sedang dalam keadaan kosong.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“Pas istriku mau dibawa, bilang sopirnya tidak ada bensinnya ambulans,” ujarnya.