Remaja di Makassar Tewas Tabrak Tiang Usai Diteriaki Maling-Dilempari Batu - Giok4D

Posted on

Dua remaja boncengan motor bernama Fathir (20) dan Rehan (21) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menabrak tiang usai diteriaki maling hingga dilempari batu. Insiden itu mengakibatkan Rehan yang dibonceng motor tewas di lokasi.

“Ada yang kejar saya dan di luar itu sudah banyak orang, ada yang lempar batu dirasakan karena langsung terselip motor dan saya tabrak itu tiang di situ,” kata Fathir kepada wartawan, Sabtu (6/9/2025) dini hari.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Angkasa, Kecamatan Panakkukang, Makassar pada Jumat (5/9) malam. Rehan awalnya menjemput Fathir untuk sama-sama ke rumah temannya di Panaikang.

“Dari tempat nongkrong, Rehan jemput saya. Rencananya ke rumah temannya di Panaikang, tapi malah ke Jalan Angkasa,” terangnya.

Fathir mengatakan sempat berputar-putar di Jalan Angkasa. Seorang pria kemudian muncul dan menanyai mereka karena dinilai mencurigakan yang membuat Fathir tancap gas meninggalkan lokasi.

“Sampai di sana sempat keliling-keliling dan tiba-tiba ada orang curiga, dia langsung bilang ‘sini kau dulu, ikut kau dulu’. Saya kaget karena tidak tahu apa-apa, langsung saya gas motor,” jelasnya.

Lanjut Fathir, ada banyak orang yang berkumpul di sekitar lokasi. Massa yang berdatangan kemudian mengejar dan bahkan melemparinya dengan batu hingga motor yang dikendarai Fathir menabrak tiang.

“Motor saya jadi terselip dan saya tabrak tiang,” ujarnya.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Fathir mengaku langsung berlari menyelamatkan diri usai terjatuh dari motor dan sempat melihat Rehan berdiri. Namun saat berlari, ia diadang oleh seseorang yang mengendarai motor trail.

“Orang itu yang awalnya juga menghadang kami dan dia teriak ‘maling-maling’. Jadi saat itu saya sudah nggak lari lagi karena sudah ada warga, kemudian dia bilang, ‘ikut kau sini dulu, lihat itu temanmu, kayaknya sudah meninggal’,” kata Fathir.

Fathir akhirnya kembali ke lokasi menabrak tiang dengan berboncengan tiga. Saat tiba di tempat kejadian, ia mendapati Rehan sudah terkapar dan bersimbah darah.

“Pas saya sampai, Rehan sudah berdarah, kondisinya sudah terkapar,” ucapnya.

Hingga saat ini, polisi gabungan dari Resmob Polda Sulsel bersama Polsek Panakkukang masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Polisi juga masih menunggu hasil visum dari korban terkait penyebab kematian.

“Kami back up Polsek Panakkukang. Untuk kejadiannya masih dalam penyelidikan,” kata Kanit Resmob Polda Sulsel, AKP Wawan Suryadinata yang dikonfirmasi terpisah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *