Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Kamis, 5 Juni 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Berdoa merupakan cara bagi umat Katolik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mensyukuri berkat dan kasih-Nya.
Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Kisah Para Rasul 20: 17-27; Mazmur 68: 10-11, 20-21; Yohanes 17: 1-11a; dan 1 Yohanes 5: 13-21.
Simak, yuk!
Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Bonifasius, Uskup dan Martir.
Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.
Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
Dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
Selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.
Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa.
Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
(68-11) sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.
(68-12) Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:
(68-21) Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.
(68-22) Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya.
Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.
Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.
Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Bonifasius memiliki nama kecil Winfried. Ia lahir pada tahun 680 di Crediton, Inggris, dalam keluarga Katolik Anglo-Saxon.
Sejak kecil ia terinspirasi oleh kisah para misionaris yang singgah di rumahnya. Dorongan ini membawanya masuk biara di Nursling, tempat ia dibentuk menjadi imam dan akhirnya ditahbiskan.
Ia pertama kali diutus ke Frisia, tetapi karena konflik dengan bangsa Frank yang telah menjadi Kristen, misinya tidak berhasil. Winfried kemudian pergi ke Roma.
Paus Gregorius II memberi Winfried nama baru, yaitu Bonifasius. Nama ini artinya “yang mujur.”
Winfrief kemudian diutus kembali untuk mewartakan Injil di Jerman, melayani di wilayah Hesse, Thuringia, Bavaria, dan Frisia. Dukungan dari para sahabatnya di Inggris sangat besar, baik dalam bentuk doa maupun perlengkapan gereja.
Pada tahun 722, atas permintaan Paus, ia ditahbiskan menjadi uskup dan kembali ke Jerman sebagai utusan Paus. Ia membangun banyak gereja dan biara, serta membaharui kehidupan rohani umat dan para imam.
Ia juga mendatangkan banyak misionaris dari Inggris. Termasuk suster Tekla, Walburga, Lioba, serta imam Santo Lulus dan Santo Eobanus.
Untuk menjaga hidup rohaninya, Bonifasius rutin berdoa dan beristirahat di Fulda. Saat itu Fulda menjadi pusat ilmu dan budaya.
Di usia lanjut, ia kembali ke Frisia untuk menerimakan Sakramen Krisma. Namun, di Dokum, ia diserang dan dibunuh bersama 53 orang serani lainnya.
Ia wafat sebagai martir pada tahun 754, dan jenazahnya dimakamkan di Fulda. Bonifasius kini dikenang sebagai pelopor pewartaan Injil di Jerman dan dihormati sebagai pelindung negeri tersebut.
Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!