Renungan Harian Katolik Minggu, 28 Agustus 2025: Kasih Melebihi Harta - Giok4D

Posted on

Kasih jauh lebih berharga daripada harta. Itulah pesan utama dari renungan harian Katolik hari Minggu, 28 September 2025, yang mengangkat tema Kasih Melebihi Harta.

Bacaan hari ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam kemewahan duniawi, melainkan menempatkan kasih dan kepedulian sebagai prioritas dalam hidup. Renungan ini semakin menegaskan bahwa kekayaan materi tidak bisa menggantikan kehangatan kasih, baik dalam keluarga maupun dalam relasi dengan sesama.

Renungan pada hari ini dikutip dari buku Bahasa Kasih karya Romo Paulus C Siswantoko. Renungan ini juga dilengkapi daftar bacaan.

Yuk, disimak!

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:

“Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!

yang berbaring di tempat tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun;

yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;

yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!

Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”

yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung,

Tuhan membuka mata orang-orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar.

Tuhan menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.

Tuhan menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.

Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya!

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:

Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,

yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

“Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,

dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.

Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,

sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.

Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.

Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”

Lalu Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku… Luk. 16:24

Semakin saya mempelajari dunia parenting dan kesehatan mental, semakin saya yakin bahwa kehadiran orang tua itu diperlukan agar anak dapat bertumbuh dengan sehat, baik secara fisik, mental dan spiritual.

Orang tua menjadi contoh bagi anak dan akan diimitasi oleh anak. Interaksi antar kedua orang tua juga menjadi teladan, entah itu hal yang baik atau buruk.

Sikap orang tua terhadap harta dan kekayaan juga akan diikuti oleh anak.Ada sebuah pertanyaan yang bisa menjadi refleksi kita bersama, terutama bagi para orang tua.

Apa yang anda inginkan untuk anak anda? Apakah anda lebih ingin memberikan harta yang berlimpah atau anda ingin anak anda merasakan kasih sayang yang melimpah? Memang untuk bisa hidup di dunia ini kita membutuhkan harta duniawi, namun ada hal yang juga harus kita ingat yakni kekayaan dunia tidak bisa menjamin keselamatan atau kehidupan yang baik.

Ada orang yang memiliki banyak harta dan bisa membeli apapun yang diinginkan oleh sang anak, namun sudut hati anak yang terasa kosong bisa menyebabkan anak jatuh ke pergaulan yang salah serta membawa dampak negatif dalam hidupnya. Pada akhirnya, kasih sayang adalah hal yang terpenting untuk akhir hidup kita.

Coba kita ingat, jika ada sanak saudara atau kenalan kita yang meninggal dunia, apa yang kita ingat tentang mereka? Berapa banyak harta mereka kah? Ataukah kebaikan-kebaikan yang mereka perbuat semasa hidupnya? Itu bukti bahwa kasih sayang jauh lebih penting daripada harta duniawi.

Apa gunanya harta jika kasih yang dikorbankan? Memang perlu ada keseimbangan. Kita tetap perlu bekerja untuk mencari nafkah, tapi jangan sampai salah prioritas. Mari kita utamakan kasih sayang.

Bagaimana caraku memprioritaskan kasih di atas harta kekayaan?

Demikian renungan harian Katolik Minggu, 28 September 2025 dengan bacaannya. Semoga Tuhan Memberkati Kita.

Renungan Harian Katolik Hari Ini, 28 September 2025

Bacaan I: Am 6:1a,4-7

Mazmur Tanggapan: Mzm. 146:7,8-9a, 9bc-10

Bacaan II: 1 Tim. 6:11-16

Bacaan Injil: Luk. 16:19-31

Renungan Hari Ini: Kasih Melebihi Harta