Renungan Harian Katolik Rabu, 4 Juni: Santo Fransiskus Caracciolo

Posted on

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Rabu, 4 Juni 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Berdoa merupakan cara bagi umat Katolik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mensyukuri berkat dan kasih-Nya.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Kisah Para Rasul 20: 28-38; Mazmur 68: 29-30, 33-35a, 35b-36c; Yohanes 17: 11b-19; dan 1 Yohanes 5: 1-12.

Simak, yuk!

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Fransiskus Caracciolo.

Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.

Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.

Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.

Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.

Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?

Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Fransiskus Caracciolo lahir pada 13 Oktober 1563 di Villa Santa Maria, Italia Tengah, dengan nama baptis Ascanius. Nama Fransiskus ia pilih saat ditahbiskan menjadi imam, sebagai bentuk penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Asisi.

Sebagai putra bangsawan, kehidupan masa mudanya jauh dari kesederhanaan. Namun, titik balik hidupnya terjadi saat ia jatuh sakit pada usia 20 tahun.

Dalam penderitaan, ia memanjatkan doa penuh harap kepada Tuhan, berjanji akan membaktikan hidupnya jika diberi kesembuhan. Tuhan mengabulkan doanya melalui kesembuhan yang dianggap ajaib.

Untuk menepati janjinya, Ascanius pergi ke Napoli dan menempuh pendidikan imamat. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1587 dan bergabung dengan tarekat Bianchi Della Giustizia (Imam-imam Jubah Putih Keadilan).

Ia dikenal karena pelayanan mereka kepada para tahanan yang menghadapi hukuman mati. Pada tahun 1588, Fransiskus bertemu dengan Pastor Yohanes Agustinus Adorno dari Genoa.

Keduanya kemudian mendirikan sebuah ordo baru yang menggabungkan kehidupan aktif dan kontemplatif. Yaitu Kongregasi Pelayan Dina Reguler.

Kongregasi ini dengan cepat menarik banyak anggota yang mengabdikan diri dalam doa, meditasi, dan karya sosial. Fransiskus juga mendirikan rumah-rumah kongregasi di Roma dan Spanyol untuk memperluas pelayanan.

Salah satu kaul utama ordo ini adalah menolak ambisi terhadap jabatan, baik di dalam kongregasi maupun dalam Gereja. Fransiskus sendiri menolak tawaran menjadi uskup dari Sri Paus.

Namun, setelah wafatnya Adorno, ia akhirnya menerima tugas sebagai pemimpin kongregasi atas desakan para anggotanya. Fransiskus dikenal luas karena kesederhanaan hidup dan kepeduliannya terhadap kaum miskin.

Ia sering membagi makanannya, bahkan rela mengemis demi membantu orang-orang malang. Tuhan menganugerahkan kepadanya karunia menyembuhkan orang sakit.

Ia wafat pada 4 Juni 1608 di Agnone, Italia. Atas kesalehan hidupnya, Fransiskus Caracciolo dinyatakan kudus oleh Paus Pius VII pada 24 Mei 1807 dan dihormati sebagai pelindung kota Napoli.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Rabu, 4 Juni 2025

Kisah Para Rasul 20: 28-38

1 Yohanes 5: 1-12

Santo Fransiskus Caracciolo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *