Renungan Harian Katolik Rabu, 7 Mei: Beata Rose Venerini

Posted on

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Rabu, 7 Mei 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Berdoa tidak hanya di saat kita membutuhkan Tuhan, tetapi juga dalam keadaan apapun. Bahan renungan di bawah dapat dijadikan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Kisah Para Rasul 8: 1b-8; Mazmur 66: 1-3a, 4-5, 6-7a; Yohanes 6: 35-40, dan Wahyu 9: 1-12.

Simak, yuk!

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Beata Rose Venerini.

Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.

Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.

Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.

Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.

Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.

Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.

Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Mazmur. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,

Mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!

Katakanlah kepada Allah: “Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.

Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu.” Sela

Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:

Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,

Yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri. Sela

Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.

Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.

Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,

Dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,

Dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.

Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.

Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.

Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.

Rose Venerini lahir di Viterbo, Italia, pada 1656. Ayahnya, Godfrey Venerini, adalah seorang dokter. Ia tumbuh sebagai putri berbudi luhur dan beriman. Saat dewasa, calon suaminya meninggal sebelum pernikahan terlaksana.

Peristiwa itu mendorong Rose ingin membaktikan hidup pada Tuhan. Ia pun masuk biara di Viterbo, daerah asalnya. Namun, hidup membiara ternyata bukan panggilannya. Setelah ayahnya meninggal, ia keluar biara untuk mendampingi ibunya.

Di rumah, Rose mengajak pemudi sekitar berdoa rosario dan merenungkan Kitab Suci. Ia juga memberi mereka bimbingan dan nasihat berguna.

Ignatius Martinelli, imam Yesuit, melihat bakat pendidik dalam diri Rose. Ia meyakinkan Rose bahwa panggilannya adalah menjadi guru, bukan biarawati kontemplatif.

Rose lalu mendirikan sekolah bersama dua rekannya di Viterbo. Sekolah itu berkembang pesat berkat bakat dan kegigihannya.

Keberhasilan Rose membuatnya dikenal luas dan dicintai murid-muridnya. Kardinal Martinus Barbarigo pun mengundangnya membenahi sekolah-sekolah di Montefiascone.

Rose menerima permintaan itu dengan senang hati. Ia melatih para guru dan memperbaiki administrasi sekolah dengan hasil memuaskan.

Penataran itu juga mempererat hubungannya dengan para guru. Pada 1713, ia mendirikan perkumpulan untuk menghimpun para guru. Setelah lama berkarya di bidang pendidikan, Rose wafat pada 7 Mei 1728. Kesuciannya dikenal luas dan diperkuat banyak mukjizat.

Pada 1952, ia dinyatakan Beata (Yang Bahagia). Perkumpulan guru yang didirikannya berkembang menjadi Kongregasi Suster yang menyebar hingga ke Amerika.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Rabu, 7 Mei 2025

Kisah Para Rasul 8: 1b-8

Mazmur 66: 1-3a, 4-5, 6-7a

Yohanes 6: 35-40

Wahyu 9: 1-12

Beata Rose Venerini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *