Senior Pencinta Alam Diduga Aniaya Anggota Baru di Bitung Dianggap Tradisi

Posted on

Polisi telah memeriksa sejumlah panitia terkait dugaan kekerasan dalam orientasi penerimaan anggota baru komunitas pencinta alam di , Sulawesi Utara (Sulut). Panitia kegiatan berdalih tindakan fisik yang dilakukan senior terhadap anggota baru sudah dianggap menjadi tradisi.

“Mereka (panitia) katakan sudah berlangsung beberapa angkatan dan sudah seperti itu, tindakan fisik, yang menurut mereka itu tradisi mereka seperti itu,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bitung AKP Ahmad Anugrah Ari Pratama kepada infocom, Kamis (2/10/2025).

Ahmad belum berspekulasi adanya dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut. Penyidik kepolisian masih akan melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang terkait dengan kegiatan pencinta alam itu.

“Kita akan periksa semua baik dari teman temannya korban, kemudian ada beberapa orang dari pihak komunitas itu yang belum kita periksa yang ada pada saat itu,” tuturnya.

Dia menyebut pelapor sudah dimintai keterangan. Pihaknya memastikan akan mengusut kasus dugaan kekerasan ini.

“Selesai semuanya kita kumpulkan semua keterangan baru kita laksanakan gelar perkara,” tegas Ahmad.

Kasi Humas Polres Minahasa Iptu Abdul Natip Anggai menambahkan, salah satu korban mengalami luka lebam di wajahnya karena diduga ditampar oleh seniornya. Luka itu didapatkan setelah mengikuti kegiatan komunitas pencinta alam.

“Yang dialami korban karena ditampar di bagian muka, mulut korban yang mengakibatkan korban mengalami kesakitan,” ungkap Abdul yang dihubungi terpisah.

Abdul mengatakan, penyidik telah memeriksa 8 saksi dalam perkara ini. Sebanyak 6 orang di antaranya merupakan panitia orientasi penerimaan anggota baru komunitas pencinta alam.

“Dari pihak panitia enam orang, kemudian korban dengan orang tua korban selaku pelapor juga sudah diambil keterangan. Jadi seluruhnya 8 orang,” bebernya.

Diketahui, dugaan kekerasan dalam orientasi penerimaan anggota baru komunitas pencinta alam ini viral di media sosial. Dalam video beredar, peserta kegiatan ditampar berulang kali hingga ditendang saat prosesi pengukuhan menjadi anggota baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *