Sholat Id Idul Adha: Niat, Tata Cara, Rukun, dan Bacaan Takbirnya [Giok4D Resmi]

Posted on

Sholat Id merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada Hari Raya Idul Adha. Sebagai tuntunan, berikut penjelasan terkait niat, tata cara, rukun, dan bacaan takbirnya.

Seperti diketahui, Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Sholat Id Idul Adha memiliki beberapa ketentuan yang membedakannya dari sholat lainnya, baik dari segi niat, bacaan, maupun jumlah takbir yang dibaca.

Lantas, seperti apa niat, tata cara, hingga bacaan takbir sholat id Idul Adha? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Berikut ini bacaan niat sholat Idul Adha Bacaan niat sholat Idul Adha yang dilaksanakan secara berjamaah untuk imam dan makmum sebagaimana yang dikutip dari buku “Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW”:

أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Ushalli sunnatal li’idil adha rakataini mustaqbilal qiblati imåman lillahi ta’ala. Allahu Akbar.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Idul Adha sebanyak 2 rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Taala. Allah Mahabesar.”

أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Ushalli sunnatal li’idil adha rakataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillahi ta’ala. Allahu Akbar.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Idul Adha sebanyak 2 rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Taala. Allah Mahabesar”

Menyadur buku “Shalat-shalat Tathawwu’ Himpunan Shalat-shalat Sunnah” karya David Muhammad, sholat Idul Adha dikerjakan sebanyak 2 rakaat. Berikut ini tata cara sholat dan bacaan takbirnya:

1. Membaca niat sholat Idul Adha. Niat sholatnya seperti yang telah disebutkan di atas.

2. Kemudian takbiratul ihram;

3. Kemudian bertakbir sebanyak 7 kali (takbir zawa-id/tambahan);

4. Di antara takbir-takbir zawa-id tersebut dianjurkan untuk membaca dzikir tertentu. Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah rahimullah mengatakan bahwa salaf di antara setiap takbir membaca dzikir berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

Artinya: “Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).”

5. Membaca surah Al-Fatihah;

6. Kemudian dilanjutkan membaca surah-surah lainnya. Nabi Muhammad SAW sendiri membaca surah Qaaf pada rakaat pertama dan surat Al-Qamar pada rakaat kedua. Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al-Khaththab RA pernah menanyakan pada Waqid Al-Laitsiy mengenai surah apa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab:

كَانَ يَقْرَأُ فِيهِمَا بِ (ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ وَ اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ)

Artinya: “Nabi SAW biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarabatis saa’atu wan syaqqal qamar” (surat Al-Qamar).” (HR. Muslim no. 891)

Selain itu, boleh juga membaca surah Al-A’la pada rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua. Namun, jika hari raya tersebut jatuh pada hari Jumat, maka dianjurkan untuk membaca Al-A’la pada rakaat pertama dan surah Al-Ghasiyah pada rakaat kedua. Hal ini disampaikan dari An-Nu’man bin Basyir RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – يَقْرَأُ فِي الْعِيدَيْنِ وَفِي الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِي الصَّلاتَين.

Artinya: “Rasulullah SAW biasa membaca dalam sholat Id maupun sholat Jumat “Sabbihisma rabbikal a’la” (surat Al-A’laa) dan “Hal ataka haditsul ghasiyah” (surat Al-Ghasiyah).”

An-Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari Id bertepatan dengan hari Jumat, Rasulullah membaca kedua surat tersebut di masing-masing sholat. (HR. Muslim no. 878)

7. Rukuk;

8. I’tidal;

9. Sujud;

10. Duduk di antara dua sujud;

11. Sujud;

12. Berdiri kembali untuk rakaat kedua;

13. Pada rakaat kedua, melakukan takbir zawa-id (tambahan) sebanyak 5 kali. Dzikir yang dibacakan sama seperti pada poin ke-4;

14. Membaca surah Al-Fatihah;

15. Membaca surah lainnya seperti yang dijelaskan pada poin ke-6;

16. Rukuk;

8. I’tidal;

9. Sujud;

10. Duduk di antara dua sujud;

11. Tahiyat akhir;

12. Salam.

Menukil buku “Mengetuk Pintu Langit di Bulan Ramadhan” oleh Dr KH Fuad Thohari, MA dijelaskan bahwa rukun, syarat, dan sunnah sholat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) umumnya sama dengan sholat yang lain.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Adapun rukun-rukun sholat terdiri dari 11. Berikut ini rukun-rukun sholat sebagaimana yang dikutip dari buku “Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi” karya Abu Utsman Kharisman:

Demikianlah panduan sholat Id Idul Adha, mulai dari niat, tata cara, hingga bacaan takbirnya. Semoga bermanfaat, infoers!

Niat Sholat Idul Adha

Niat Sholat Idul Adha untuk Imam

Niat Sholat Idul Adha untuk Makmum

Tata Cara Sholat Idul Adha

Rukun Sholat Idul Adha