Siasat Suami di Enrekang Rekayasa Pembunuhan Istri Seolah Gantung Diri

Posted on

Nasib tragis menimpa wanita berinisial YL (25) yang tewas digantung di sebuah pohon oleh suaminya inisial YD di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku sempat merekayasa kematian istrinya seolah-olah gantung diri.

Peristiwa ini bermula dari penemuan mayat korban di kebun Desa Sumilan, Kecamatan Alla pada Sabtu (18/10) sekitar pukul 15.00 Wita. Mayat korban ditemukan berdasarkan laporan dari suaminya sendiri kepada keluarga.

“Setelah suaminya datang melaporkan bahwa korban gantung diri, keluarga bersama polisi menuju ke lokasi untuk melihat kondisi korban,” kata sepupu korban, Henni kepada infoSulsel, Minggu (19/10/2025).

Saat tiba di lokasi, mayat korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di tanah. Namun di leher korban terdapat luka lebam bekas lilitan tali.

“Yang terakhir bersama korban kan suaminya. Masa dia tidak lihat istrinya dan tiba-tiba tewas tergantung begitu,” beber Henni.

Menurut Henni, korban sempat tinggal bersama orang tuanya. Sebelum ditemukan meninggal, korban dijemput oleh suaminya untuk kembali ke rumah.

“Sebelum kejadian ini korban sama bapaknya tinggal. Tapi datang ini suami jemput sampai kemudian datang kabar kata suaminya gantung diri ini korban,” paparnya.

Kematian korban membuat keluarga merasa curiga. Keluarga tidak percaya korban nekat mengakhiri hidupnya dan meninggalkan anak yang masih harus dirawat.

“Kalau kami dari pihak keluarga curiga ini bukan gantung diri seperti yang disampaikan suami korban, tetapi justru ini adalah korban pembunuhan,” ucap Henni.

Keluarga pun memutuskan melaporkan suami korban ke polisi atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Henni menuturkan, korban memang kerap dianiaya suaminya sendiri.

“Korban sebelum kejadian sudah sering mendapatkan kekerasan seperti ada luka parang di tangannya,” tuturnya.

Kecurigaan keluarga korban ternyata terbukti. Polisi yang melakukan penyelidikan mengungkap adanya tindak pidana setelah ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban.

“Jadi ini bukan kasus gantung diri, tetapi adalah kasus pembunuhan dimana pelakunya adalah suami korban sendiri,” ungkap Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto kepada infoSulsel, Selasa (21/10).

Pelaku kini ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka. Suami korban dijerat Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT dan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 KUHP.

“Kita terapkan adanya KDRT dan pembunuhan berencana karena memang pelaku sudah meniatkan membunuh korban,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku membunuh istrinya karena cemburu. Pelaku sempat menemukan pesan lelaki lain di WhatsApp istrinya namun belakangan percakapan tersebut dihapus.

“Pelaku menuduh korban berselingkuh, karena sebelumnya pelaku melihat ada chat korban dengan seseorang, lalu chat itu dihapus,” ujar Kasat Reskrim Polres Enrekang Iptu Herman kepada wartawan.

Situasi itu membuat pelaku marah sampai terlibat cekcok dengan istrinya. Perselisihan itu sempat mereda hingga pelaku membawa korban ke kebun dan melakukan penganiayaan.

“Korban sempat dipukul lebih dulu di bagian mata. Setelah itu, pelaku menyiapkan selang air dari karet yang ditemukan di sekitar lokasi untuk menggantung korban hingga meninggal,” paparnya.

Menurut Herman, pelaku awalnya berniat membunuh istrinya menggunakan pisau. Namun rencana tersebut urung dilakukan karena pelaku takut melihat darah.

“Sebenarnya pelaku membawa pisau (untuk membunuh korban), tapi dia mengaku takut melihat darah. Jadi memutuskan untuk menggantung korban,” terang Herman.

Pelaku kemudian meninggalkan mayat korban dan melapor ke keluarganya bahwa istrinya bunuh diri. Namun tipu daya pelaku terbongkar berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban.

“Hasil autopsi ada luka di leher. Sebelumnya ada memang memar di bagian mata dan di kepala karena sempat pelaku benturkan korban di pohon,” pungkasnya.

Kecurigaan Keluarga Korban

Suami Bunuh Istri gegara Cemburu

Dari hasil pemeriksaan, pelaku membunuh istrinya karena cemburu. Pelaku sempat menemukan pesan lelaki lain di WhatsApp istrinya namun belakangan percakapan tersebut dihapus.

“Pelaku menuduh korban berselingkuh, karena sebelumnya pelaku melihat ada chat korban dengan seseorang, lalu chat itu dihapus,” ujar Kasat Reskrim Polres Enrekang Iptu Herman kepada wartawan.

Situasi itu membuat pelaku marah sampai terlibat cekcok dengan istrinya. Perselisihan itu sempat mereda hingga pelaku membawa korban ke kebun dan melakukan penganiayaan.

“Korban sempat dipukul lebih dulu di bagian mata. Setelah itu, pelaku menyiapkan selang air dari karet yang ditemukan di sekitar lokasi untuk menggantung korban hingga meninggal,” paparnya.

Menurut Herman, pelaku awalnya berniat membunuh istrinya menggunakan pisau. Namun rencana tersebut urung dilakukan karena pelaku takut melihat darah.

“Sebenarnya pelaku membawa pisau (untuk membunuh korban), tapi dia mengaku takut melihat darah. Jadi memutuskan untuk menggantung korban,” terang Herman.

Pelaku kemudian meninggalkan mayat korban dan melapor ke keluarganya bahwa istrinya bunuh diri. Namun tipu daya pelaku terbongkar berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban.

“Hasil autopsi ada luka di leher. Sebelumnya ada memang memar di bagian mata dan di kepala karena sempat pelaku benturkan korban di pohon,” pungkasnya.

Suami Bunuh Istri gegara Cemburu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *