Sinopsis Film Pengepungan Bukit Duri: Alur Konflik Kekerasan di Tahun 2027

Posted on

Film Pengepungan Bukit Duri telah tayang sejak Kamis, 17 April 2025. Menjelang satu minggu penayangannya di Bioskop, film ini sukses menarik perhatian penonton dengan alur cerita bertema konflik sosial di tahun 2027.

Proyek ke-11 sutradara kenamaan Tanah Air Joko Anwar ini, mengusung judul internasional “The Siege at Thorn High”. Dengan durasi 1 jam 58 menit, penonton akan dibuat tegang dengan aksi kekerasan dan balas dendam yang mewabah ke seluruh negeri, ditambah gagalnya sistem pendidikan.

Penasaran dengan alur kisah film Pengepungan Bukit Duri? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Film ini berlatar tahun 2027 ketika Indonesia mengalami kehancuran besar-besaran akibat kekerasan yang merajalela di penjuru negeri. Kekerasan dan diskriminasi sudah menjadi kebiasaan bahkan di lingkungan pendidikan.

Begitupun yang dirasakan Edwin, seorang guru seni keturunan Tionghoa. Dia menjalani keseharian dengan hati-hati dengan menyembunyikan identitas suku aslinya untuk menghindari kekerasan.

Sejatinya, Edwin menjadi seorang guru bukan karena cita-cita atau keinginan pribadinya. Dia memiliki misi untuk membawa kembali keponakannya atas permintaan terakhir kakaknya sesaat sebelum mengembuskan napas terakhir.

Keponakannya itu merupakan satu-satunya keluarga Edwin yang tersisa di dunia. Oleh karenanya, Edwin bertekad untuk menemukannya meskipun dunia dalam keadaan yang sangat kacau.

Pencariannya dilakukan dengan berpindah-pindah sekolah untuk mengajar. Hampir seluruh sekolah di Jakarta sudah pernah disambanginya namun tidak berhasil menemukan keponakannya tersebut.

Sampai akhirnya dia menuju ke sekolah terakhir yang berada di Jakarta Timur yang bernama SMA Duri. Sekolah itu dikenal dengan siswa-siswi berandalan dan bermasalah.

Di sekolah ini, sistem pendidikan sudah hancur lebur. Guru-guru bukan lagi bertugas mencerdaskan murid, melainkan bertahan hidup.

Kedatangan Edwin di SMA tersebut menjadi tantangan luar biasa, mengingat dirinya sendiri pernah menjadi salah satu kelompok sasaran rasisme. Di sisi lain, Edwin berusaha untuk mencari keponakannya yang tidak kunjung membuahkan hasil.

Perjuangannya itu dibantu oleh Diana (Hana Pitrashata Malasan), seorang guru yang juga sedang bertahan di situasi ini. Keduanya, bersama-sama berusaha menyelamatkan siswa-siswinya dan menyelesaikan misi masing-masing.

Sayangnya, situasi semakin rumit karena SMA Duri tiba-tiba menjadi medan perang yang membawa setiap orang berada pada dilema antara hidup dan mati.

Lantas, akankah Edwin menemukan keponakannya di tengah konflik kekerasan yang terjadi? Bisakah Edwin dan Hana menyelamatkan siswa-siswi dan berhasil keluar dari kekacauan?

Film Pengepungan di Bukit Duri dibintangi aktor dan aktris ternama Tanah Air. Berikut daftar namanya:

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Film Pengepungan Bukit Duri tayang perdana pada Kamis, 17 April 2025 dan masih bisa ditonton sampai saat ini. Nah, untuk melihat jadwal nonton Film Pengepungan Bukit Duri, berikut link ceknya:

Film Pengepungan Bukit Duri karya Joko Anwar bukan sekadar fiksi namun terinspirasi dari realitas sosial saat ini. Fakta menarik lainnya, penulisan naskah film ini sudah dilakukan sejak 17 tahun yang lalu.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut fakta-fakta menarik film Pengepungan Bukit Duri:

Sutradara Joko Anwar mengungkapkan bahwa film ini merupakan kritikan atas realitas sosial kurangnya apresiasi pada sosok guru. Masalah ini dialami oleh guru-guru di Indonesia dan sudah berlangsung cukup lama.

“Apresiasi profesi guru sangat rendah di Indonesia. Seiring berjalannya tahun (dikira) akan lebih baik, ternyata nggak, ternyata anggaran guru dipotong, ternyata masalah-masalah itu tetap ada, akhirnya film ini difilmkan,” ujar Joko Anwar dikutip dari infoPop, Selasa (15/3/2025).

Dengan memanfaatkan film, Joko Anwar menjangkau khalayak luas untuk menyadarkan masyarakat terkait keresahannya. Jika menonton film ini, setidaknya masyarakat akan merasakan kekhawatiran yang sama.

Mengutip RRI, penulisan skenario film Pengepungan Bukit Duri sudah ditulis sejak tahun 2007. Tulisan ini bahkan proyek pertama Joko Anwar ketika masuk ke dunia film.

Dia melakukan riset sejak 2002 dengan melibatkan wawancara remaja dan para pendidik terkait isu kekerasan remaja. Namun, naskah tersebut baru terealisasi menjadi sebuah film karena membutuhkan kematangan teknis agar pesannya tersampaikan dengan tepat.

Film Pengepungan Bukit Duri merupakan proyek kolaborasi Come and
See Pictures dengan Amazon MGM Studios. Kolaborasi ini menjadi kerja sama perdana Amazon MGM Studios dengan rumah produksi Asia Tenggara untuk film Bioskop.

Joko Anwar mencari aktor dan aktris untuk film ini selama kurang lebih empat bulan. Dia sempat merasa frustasi karena sulit menemukan aktor yang sesuai dengan kebutuhan cerita.

Proses casting diketahui dilakukan dengan ketat. Setiap karakter di film ini rata-rata diikuti 20 peserta audisi.

Demikianlah sinopsis film Pengepungan Bukit Duri yang menampilkan gagalnya sistem pendidikan di Indonesia. Tertarik menonton?

Sinopsis Film Pengepungan Bukit Duri

Daftar Pemeran Film Pengepungan Bukit Duri

Link Cek Jadwal Tayang Film Pengepungan Bukit Duri

Fakta Film Pengepungan Bukit Duri: Kritik Realitas Sosial

1. Kritikan Kurangnya Apresiasi Guru

2. Penulisan Skenario Sejak 17 Tahun Lalu

3. Kolaborasi Bersama Hollywood

4. Proses Casting 4 Bulan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *