Jembatan hanyut terbawa banjir di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), membuat siswa tidak bisa sekolah. Pemkab Pinrang pun membangun kembali jembatan darurat yang menghubungkan Desa Rajang dan Desa Letta itu.
“Untuk jembatan darurat tadi sudah dibangun kembali pasca yang jembatan sebelumnya hanyut,” ungkap Camat Lembang Muhammad Yusuf kepada infoSulsel, Jumat (31/10/2025).
Bupati Pinrang Irwan Hamid dan rombongan seperti Dinas PUPR dan BPBD Pinrang telah turun ke lokasi melakukan peninjauan. Pemkab selanjutnya akan membangun jembatan permanen di lokasi.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Tadi ada Pak Bupati juga sudah berkunjung ke lokasi untuk mengecek langsung kondisi. Beliau meminta agar pembangunan akses jembatan benar-benar diperhatikan sebab merupakan akses utama bagi warga,” bebernya.
Yusuf mengatakan, jembatan darurat yang dibangun untuk sementara hanya bisa dilalui motor. Akses diharapkan bisa ditingkatkan agar mobil juga bisa melintas.
“Yang terbangun ini baru untuk roda dua, nanti sementara diupayakan untuk yang bisa untuk mobil juga bisa lewat. Nanti kami koordinasi dengan pihak Dinas Bina Cipta,” jelas Yusuf.
Dia tidak menampik jembatan darurat masih rawan terputus jika banjir menerjang. Yusuf mengimbau warga agar tetap berhati-hati selama melintas.
“Masih rawan kalau ada banjir susulan. Jadi tetap kita meminta warga waspada dan berhati-hati,” imbuh Yusuf.
Diberitakan sebelumnya, jembatan yang menghubungkan Desa Rajang dan Desa Letta hanyut terbawa banjir pada Kamis (30/10). Sejumlah siswa terpaksa batal berangkat ke sekolah.
“Mereka minta izin karena akses ke sekolah terputus. Ada sekitar 10 orang itu siswa yang terhalang,” kata Kepsek SMKN 5 Pinrang Munir Amir kepada infoSulsel, Kamis (30/10).
Kapolsek Lembang Iptu Ridwan Mustari menjelaskan, hujan deras mengguyur Kecamatan Lembang tersebut sejak Rabu (29/10) pukul 15.00 Wita hingga 22.00 Wita. Curah hujan tinggi menyebabkan air sungai meluap dan menghanyutkan jembatan darurat.
“Jembatan itu jembatan darurat dibangun sementara menggunakan susunan gorong-gorong yang ditimbun tanah di atasnya. Struktur ini dibuat karena jembatan utama di lokasi tersebut masih dalam tahap pembangunan,” terangnya.
