Polisi masih mendalami kasus kematian siswa SD inisial AF yang tewas diduga usai dikeroyok temannya sepulang sekolah di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejauh ini, sudah 9 saksi diperiksa dan 2 di antaranya merupakan dokter yang sempat merawat korban sebelum akhirnya meninggal.
“Saksi dari keluarga itu sekitar 7 orang, dokter juga sudah kita periksa, dokter yang merawat di 2 rumah sakit. Yang belum diperiksa hanya dokter forensik karena hasil autopsinya memang belum keluar,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu (8/6/2025).
Arya menyebut, penyidik Polrestabes Makassar masih menunggu hasil autopsi korban. Hasilnya akan dijadikan dasar penentu dalam memastikan penyebab meninggalnya AF.
“Masih menunggu hasil autopsi, sambil masih menunggu saksi lain kita periksa juga. Jadi orang meninggal itu misalnya begini yah, berantem atau mungkin dia jatuh atau mungkin karena luka atau mungkin karena penyakit. jadi meninggalnya harus dipastikan betul,” tutur Arya.
Mengenai dugaan pengeroyokan yang dilaporkan orang tua korban, Arya pun tidak menutup kemungkinan adanya tindakan tersebut. Namun di sekali lagi menekankan perlunya pembuktian melalui penyelidikan ilmiah.
“Kalau saksi melihat ada perbuatan sebelumnya mungkin berantem atau apa, mungkin saja itu menjadi salah satu indikator. Tapi tidak menutup kemungkinan ada indikator lainnya yang menyebabkan korban meninggal dunia,'” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menyelidiki penyebab kematian AF yang diduga tewas setelah dikeroyok temannya. Penyidik akan memeriksa orang tua korban, guru, hingga teman sekolah AF.
“Saksi orang tuanya, teman SD-nya, gurunya, itu mungkin akan kita periksa. Untuk sementara masih berduka, jadi orang tua belum bisa kita periksa, nanti kalau sudah selesai masa berdukanya baru kita periksa,” ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana, kepada wartawan, Senin (2/6).