Siswa SMK di Ambon Tewas Ditikam Teman Sekolah Saat Tawuran, Pelaku Ditangkap

Posted on

Polisi menangkap siswa SMK berinisial IS (19) yang menikam rekan sekolahnya, AP (18) hingga tewas saat tawuran di , Maluku. Tawuran antarpelajar itu sebelumnya memicu bentrokan dua kelompok warga.

“Pelaku penusukan sudah ditangkap, inisialnya IS 19 tahun, masih berstatus pelajar. Korban dan pelaku siswa sama-sama SMK Negeri 3 Ambon,” kata Wakapolda Maluku, Brigjen Imam Thobroni kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).

Pelaku ditangkap di rumahnya di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (20/8). Imam mengatakan, penyidik Satreskrim Polresta Pulau Ambon lalu memeriksa pelaku kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

“Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, akhirnya penyidik menetapkan IS sebagai tersangka (kasus penusukan saat tawuran) dan telah ditahan,” jelasnya.

Tersangka pun dijerat pasal 80 ayat 3 juncto ayat 2 dan atau ayat 1 Undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.

“Tersangka yang masih berstatus anak makanya dijerat dengan UU Perlindungan Anak. Ancamannya itu, 15 tahun penjara,” ujar Imam.

Imam melanjutkan, pelaku dalam kasus penikaman ini tidak menutup kemungkinan lebih dari satu orang. Pihak kepolisian masih melakukan penyidikan lebih lanjut.

“Bukan tidak mungkin nanti ada pelaku-pelaku yang lain, mungkin turut serta ataupun membantu dan lain-lain. Ini masih dalam proses penyidikan,” jelasnya.

Imam menambahkan tawuran pelajar itu memicu aksi spontan warga yang berujung bentrokan. Bentrokan warga ini mengakibatkan sejumlah rumah dirusak hingga dibakar.

“Akibat dari perkelahian itu spontan saja warga desa melakukan penyerangan kepada warga desa lain. Kemudian mengakibatkan belasan rumah terbakar dan warga mengungsi,” papar Imam.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan warga Desa Hunuth dan Hitu terjadi di kawasan Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa (19/8). Bentrokan ini dipicu tawuran antarpelajar SMK Negeri 3 Ambon.

Bentrok ini mengakibatkan 17 rumah hangus terbakar dan 200 warga mengungsi. Para pengungsi dievakuasi ke Desa Nania dan Desa Lama.

“Data sementara 17 rumah terbakar. Ada 200 lebih jiwa yang sementara kita tampung,” kata Wali kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena kepada wartawan, Selasa (19/8).