Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) rusak diserang massa yang membawa senjata tajam. Penyerangan bermula usai aparat kepolisian berupaya melerai keributan sekelompok warga yang diduga dalam kondisi mabuk.
“Peristiwa itu bermula ketika petugas piket SPKT Polres Mamberamo Raya menerima laporan adanya keributan oleh sejumlah warga yang diduga sedang berada di bawah pengaruh minuman keras yang bertempat di sekitar perempatan SD Adven Burmeso,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).
Saat menerima laporan, petugas langsung bergegas menuju ke lokasi kejadian. Setibanya di lokasi, personel kepolisian yang bermaksud untuk menenangkan situasi justru diserang secara tiba-tiba.
“Petugas diserang menggunakan parang, linggis dan batu oleh kelompok warga. Akibatnya, anggota harus mundur dan meminta bantuan tambahan dari kantor SPKT,” ujarnya.
Tak lama berselang, kepala SPKT Polres Mamberamo Raya bersama sejumlah anggota tiba di lokasi untuk memberikan bantuan. Namun personel kembali mendapat serangan oleh massa yang semakin banyak hingga situasi berubah menjadi ricuh.
Belakangan, massa menyerang SPKT Polres Mamberamo Raya hingga sejumlah fasilitas dalam kantor dirusak hingga kendaraan dinas menjadi sasaran. Cahyo menuturkan, massa yang diduga berasal dari masyarakat Burmes.
“Menurut informasi kelompok penyerang masyarakat dipimpin oleh YT, salah satu tokoh masyarakat setempat. Mereka merusak kantor SPKT, memecahkan kaca jendela, menghancurkan pintu, serta merusak kendaraan dinas milik anggota, kapolres, dan wakapolres menggunakan panah, kapak, balok, dan batu,” terang Cahyo.
Upaya negosiasi sempat dilakukan oleh Wakapolres Mamberamo Raya Kompol Septen Sianturi bersama sejumlah personel di lokasi kejadian. Namun, massa justru semakin banyak dan menyerang dari dua arah dari depan Pelabuhan Burmeso dan area SD Adven.
Situasi tersebut memaksa aparat melakukan langkah pengamanan diri serta mengevakuasi anggota untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Meski sempat terjadi ketegangan, situasi di Mamberamo Raya kini dilaporkan berangsur kondusif.
Polisi telah melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi gangguan susulan. Cahyo menegaskan, kepolisian akan menyelidiki secara tuntas motif di balik insiden tersebut serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyerangan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Serahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” tegas Cahyo.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan terjadi di SPKT Polres Mamberamo Raya, Distrik Mamberamo Tengah, Selasa (28/10) sekitar pukul 12.00 WIT. Sebanyak 7 polisi dilaporkan mengalami luka-luka karena dipukul hingga diserang menggunakan senjata tajam.
“Personel anggota Polres Mamberamo Raya yang menjadi korban penyerangan terdapat 7 orang,” imbuh Cahyo.
