Tampang Pria Pembunuh Guru Melani Wamea di Yahukimo baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pria berinisial EB akhirnya ditangkap polisi usai membunuh guru bernama Melani Wamea (31) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Pelaku ditangkap setelah diserahkan oleh masyarakat ke pihak kepolisian.

Berdasarkan foto yang diterima infocom, pelaku berinisial EB saat diserahkan dikawal ketat oleh pihak kepolisian, Minggu (28/12). Pelaku tampak mengenakan jaket berwarna merah dan baju kaos berwarna biru, merah, dan putih.

EB juga mengenakan topi loreng. Tatapan EB tajam ke arah kamera saat digelandang menuju polres.

Pada foto lain, EB tampak berambut pendek, berkumis, dan berjenggot. Ia masih mengenakan baju biru navi dan putih di bagian bawahnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Pelaku EB diserahkan oleh masyarakat kepada aparat kepolisian. Saat ini tengah menjalani proses hukum di Polres Yahukimo,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito kepada infocom, Minggu (28/12/2025).

Ia mengatakan penyerahan pelaku EB dilakukan melalui upaya persuasif yang melibatkan aparat kampung, kepala distrik, unsur pemerintah daerah, anggota DPR, serta dukungan masyarakat setempat.

“EB langsung diamankan dan menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Dekai. Hasil pemeriksaan awal menyatakan yang bersangkutan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani,” tegasnya.

Pelaku saat ini berada di ruang Satreskrim Polres Yahukimo untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Pihaknya memastikan proses hukum berjalan profesional dan transparan.

“Penyidik tengah melengkapi administrasi penyidikan guna memastikan proses hukum berjalan secara profesional, transparan, dan sesuai ketentuan perundang-undangan,” bebernya.

Sebelumnya diberitakan, pembunuhan guru itu terjadi di Kampung Holuwon, Distrik Holuwon, Yahukimo pada Jumat (10/10). Korban dibunuh saat hendak mengikuti kegiatan penanaman pohon yang digelar sekolah.

Saat rombongan guru dan siswa itu sampai di lokasi, seorang siswa melihat ada sosok mencurigakan membawa parang dan panah di bawah bukit. Kedua orang itu diduga hendak memalang jalan.

“Saksi kemudian menuruni bukit untuk memastikan informasi tersebut. Namun, di tengah perjalanan, saksi mendengar suara rintihan dan teriakan minta tolong dari arah bawah bukit,” kata Kapolres Yahukimo AKBP Zet Saalino, Sabtu (11/10).

Saat dicek, korban ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tikam di tubuhnya. Korban sempat diterbangkan ke Wamena lalu ke Jayapura untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Namun korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di RS Bhayangkara Jayapura.