Tanggal 15 Desember 2025 jatuh pada hari Senin berdasarkan penanggalan Masehi. Pada hari ini, terdapat sejumlah momen penting dan unik yang diperingati.
Lantas, tanggal 15 Desember memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD. Sementara itu, di Amerika Serikat tanggal ini menandai Hari Piagam Hak Asasi Manusia.
Selain di skala nasional, di tanggal ini juga terdapat perayaan global, yakni Hari Teh Internasional.
Nah, bagi infoers yang penasaran dengan berbagai fakta menarik pada hari peringatan tersebut, berikut infoSulsel telah merangkum ulasannya. Disimak, ya!
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Tanggal 15 Desember menandai Hari Juang Kartika Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Hari peringatan untuk mengenang peristiwa pertempuran Ambarawa yang terjadi pada tahun 1945 silam.
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pertempuran Ambarawa pecah lantaran pihak sekutu tidak menghormati kemerdekaan Indonesia. Berawal pada 20 Oktober 1945, saat tentara sekutu yang seharusnya mengurus tawanan perang di penjara Ambarawa dan Magelang justru membonceng NICA yang mempersenjatai tawanan tersebut.
Tindakan tersebut akhirnya memicu kemarahan masyarakat pribumi. Hal ini juga yang kemudian mengakibatkan bentrokan antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan tentara sekutu pada 26 Oktober 1945.
Untuk menengahi situasi, Soekarno dan Brigjen Bethel kemudian memutuskan untuk mengadakan perundingan gencatan senjata pada 2 November 1945. Dalam perundingan itu, ada 3 poin penting yang disepakati kedua belah pihak.
Di antaranya adalah sekutu tetap harus bertanggung jawab atas tugasnya, jalan raya Ambarawa-Magelang masih terbuka untuk republik dan sekutu, serta sekutu tidak boleh mengakui aktivitas NICA.
Sayangnya, pada akhirnya perjanjian tersebut diabaikan dan dilanggar oleh pihak sekutu. Sehingga, pada 20 November 1945 pertempuran kembali meletus dan meluas ke pusat kota pada 22 November 1945.
Adapun puncak pertempuran ini terjadi pada 12 Desember 1945, ketika pasukan TKR melancarkan serangan terhadap sekutu di dalam kota Ambarawa. Sekutu akhirnya dikepung di Benteng Williem selama empat hari empat malam.
Hal ini kemudian menyebabkan kedudukan sekutu terjepit dan memilih untuk mundur dari Ambarawa tepat pada 15 Desember 1945.
Setelah insiden tersebut, tanggal 15 Desember pun diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD. Melalui peringatan ini, masyarakat Indonesia diharapkan dapat terus menjaga persatuan dan mencintai tanah air.
Di Amerika Serikat tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Piagam Hak Asasi Manusia atau Bill of Rights. Hari ini menjadi momen penting untuk merayakan Konstitusi Amerika Serikat yang memberikan hak dan kebebasan kepada masyarakatnya.
Melansir laman National Today, hari ini masyarakat Amerika mengenang ratifikasi 10 amandemen pertama Konstitusi AS. Piagam Hak Asasi Manusia sendiri diperkenalkan oleh James Madison, yang kemudian menjadi Presiden keempat Amerika Serikat.
Kini, Piagam Hak Asasi Manusia dipajang di Rotunda Gedung Arsip Nasional di Washington DC, sebagai pengingat bagi semua warga Amerika tentang kebebasan konstitusional mereka.
Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat sendiri disahkan pada 15 Desember 1791. Sepuluh amandemen tersebut dirancang untuk menjamin dan melindungi hak-hak fundamental warga negara Amerika, yang kemudian dikenal sebagai Bill of Rights.
Di dalamnya tercakup prinsip-prinsip penting seperti kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, kebebasan pers, hak untuk berkumpul dan menyampaikan aspirasi, serta jaminan perlakuan yang setara di hadapan hukum. Selain itu, amandemen lainnya juga mengatur hak kepemilikan senjata api serta perlindungan dari penggeledahan dan penyitaan yang tidak beralasan, dan berbagai ketentuan hak sipil lainnya.
Hari peringatan ini sendiri ditetapkan oleh Mantan Presiden Franklin D Roosevelt dan dirayakan perdana pada tahun 1941. Penetapan ini dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan terhadap Konstitusi Amerika Serikat sekaligus memperingati 150 tahun lahirnya dokumen bersejarah tersebut.
Namun, hari penting itu belum dirayakan sebagai agenda tahunan. Lima tahun kemudian, tepatnya pada 1946, Presiden Harry Truman meminta agar Hari Piagam Hak Asasi kembali diperingati. Namun, baru pada 1952 Presiden Truman secara resmi menetapkan Hari Piagam Hak Asasi Manusia sebagai peringatan tahunan.
Proklamasi ini umumnya disertai dengan penetapan Hari Hak Asasi Manusia dan Pekan Hak Asasi Manusia.
Di skala global tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Teh Internasional. Peringatan ini dirayakan di seluruh dunia oleh para pecinta teh.
Dilansir dari laman National Today, legenda menyebutkan bahwa teh pertama kali ditemukan lebih dari 4.000 tahun yang lalu oleh Kaisar Nun Shen di Cina. Pada saat itu, Kaisar Nun tengah melakukan kunjungan ke daerah terpencil.
Di daerah terpencil tersebut, daun-daun dari pohon di sekitarnya berjatuhan. Bahkan, ada daun yang tertiup angin dan jatuh ke dalam panci berisi air mendidih.
Daun yang jatuh tersebut kemudian menciptakan aroma yang menyegarkan. Karena aromanya itu, akhirnya mengundang sang kaisar untuk mencicipi minuman tersebut, lalu di situlah secangkir teh pun lahir.
Bertahun tahun setelahnya, tepatnya pada abad ke-16, teh lalu menyebar ke seluruh dunia hingga ke Eropa. Adapun sebagian besar teh ini digunakan untuk tujuan pengobatan, dengan jenis-jenis utamanya seperti teh hitam, hijau, putih, herbal, oolong, dan pu’erh.







