Tanggal 21 Mei 2025 Memperingati Apa? Ada Hari Reformasi Nasional

Posted on

Tanggal 21 Mei 2025 jatuh pada hari Rabu berdasarkan penanggalan Masehi. Pada hari ini, terdapat sejumlah momen penting dan bersejarah yang dirayakan.

Lantas, hari apa saja yang diperingati pada tanggal 21 Mei 2025?

Di Indonesia, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Reformasi Nasional. Sementara di kancah Internasional ada 4 peringatan penting yang dirayakan, yaitu Hari Migrasi Ikan Sedunia, Hari Meditasi Sedunia, dan Hari Keberagaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan.

Nah, penasaran dengan berbagai fakta menarik hari peringatan tersebut? Berikut infoSulsel telah merangkum ulasannya di bawah ini.

Yuk, disimak!

Di Indonesia, tanggal 21 Mei diperingati sebagai Hari Reformasi Nasional. Peringatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia yang menandai peralihan dari rezim Orde Baru menuju sistem pemerintahan yang lebih demokratis.

Disadur dari Jurnal Universitas Negeri Semarang berjudul “Reformasi 1998: Transisi Orde Baru ke Era Demokrasi di Indonesia”, gerakan reformasi ini muncul sebagai respons terhadap krisis politik, ekonomi, hukum, sosial yang melanda Indonesia. Merosotnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Soeharto juga menjadi indikator penting lahirnya gerakan tersebut.

Krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter 1997 menyebabkan inflasi tinggi, melemahnya nilai rupiah, dan kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Keadaan ekonomi yang memburuk itu turut memperburuk kesejahteraan rakyat.

Pada 1998, Indonesia mengalami reformasi yang dianggap sebagai solusi untuk mengatasi segala permasalahan yang ada. Gerakan reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa ini menuntut turunnya Soeharto dari jabatan presiden, reformasi politik, penegakan supremasi hukum dan HAM, serta penurunan harga sembako.

Pada 21 Mei 1998, Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Presiden RI, yang menandai berakhirnya Orde Baru. Kekuasaan tersebut kemudian diserahkan kepada Wakil Presiden B.J. Habibie.

Pasca reformasi, Indonesia memasuki masa transisi demokrasi dengan peningkatan kebebasan pers, penegakan HAM, dan pembentukan lembaga perwakilan yang lebih kuat. Periode ini menjadi titik balik menuju sistem pemerintahan yang lebih terbuka, dengan demokrasi sebagai arah utama pembangunan politik Indonesia.

Hari Migrasi Ikan Sedunia diperingati setiap dua tahun sekali pada tanggal 21 Mei. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya ikan yang bermigrasi dan sungai yang mengalir bebas.

Dilansir dari laman National Today, sejarah Hari Migrasi Ikan Dunia dilatarbelakangi oleh fakta bahwa banyak jenis ikan bermigrasi untuk berkembang biak, mencari makan, dan menyelesaikan siklus hidupnya. Ikan-ikan yang bermigrasi memiliki peran penting dalam rantai makanan dan memainkan peran vital dalam menciptakan sistem sungai yang sehat dan produktif.

Namun, banyak jenis ikan yang kini terancam punah akibat kerusakan lingkungan, seperti pembangunan bendungan yang menghalangi jalur migrasi ikan (swimways). Oleh karena itu, para pemerhati lingkungan menciptakan hari ini untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya migrasi ikan dan sungai.

Untuk mengatasi hal tersebut, World Fish Migration Foundation melaksanakan proyek untuk memetakan jalur migrasi ikan dan mengidentifikasi titik-titik penting. Hal ini akan menghasilkan pengambilan keputusan yang bijak untuk mengurangi dampak pembangunan infrastruktur terhadap ikan migrasi.

Hari Migrasi Ikan Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2014 dan dirayakan lebih dari 40 negara. Kini, perayaan tersebut telah menjangkau jutaan orang di berbagai negara melalui berbagai media.

Dengan mengusung tema “Connecting Fish, Rivers, and People” atau “Menghubungkan Ikan, Sungai, dan Manusia”, berbagai organisasi di seluruh dunia mengadakan kegiatan untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong perlindungan ikan air tawar.

Selain itu, tanggal 21 Mei juga diperingati sebagai Hari Meditasi Sedunia. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat meditasi, terutama di tengah kehidupan modern yang penuh kesibukan.

Menyadur situs National Today, meditasi berasal dari kata latin ‘meditatum’ yang merujuk pada teknik yang digunakan untuk mencapai ketenangan emosional dan stabilitas mental. Praktik meditasi ini telah ada sejak zaman kuno, mungkin bahkan sejak manusia pertama kali muncul di Bumi.

Sejarah meditasi dapat ditelusuri kembali ke India pada tahun 1500 SM, di mana catatan lama merujuk pada tradisi Hindu Vedantisme yakni praktik ‘jhana’ atau ‘dhyana’ yang berarti pelatihan pikiran. Meditasi juga berakar di Tiongkok kuno lewat tulisan filsuf Laozi pada abad ke-3 dan ke-6.

Laozi menggunakan istilah seperti ‘Shou Zhong’ dan ‘Bao Yi’ yang mirip dengan teknik meditasi modern. Meskipun berasal dari berbagai tradisi, asal usul pasti meditasi sulit ditentukan karena praktik ini juga ditemukan dalam banyak budaya dan agama lain seperti Kristen, Islam, dan Yahudi.

Sementara di dunia Barat, meditasi mulai dikenal luas pada abad ke-20. Pada tahun 1960-an, seorang profesor di Harvard Medical School bernama Herbert Benson Herbert Benson mulai mempelajari aspek ilmiah dari meditasi, dan menemukan bahwa orang yang bermeditasi menggunakan oksigen 17% lebih sedikit daripada orang lain.

Kemudian pada tahun 1990-an, meditasi mulai dianggap sebagai tren di Amerika, bahkan di kalangan selebriti. Kini, jutaan orang dewasa di Amerika Serikat melakukan meditasi setiap tahunnya.

Tanggal 21 Mei di kancah Internasional juga diperingati sebagai Hari Keberagaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan. Hari ini diperingati untuk menghargai perbedaan budaya antar negara, wilayah, dan masyarakat di seluruh dunia.

Mengutip laman National Today, peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNESCO. Majelis Umum PBB mendeklarasikan tanggal 21 Mei sebagai Hari Keberagaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan pada bulan Desember 2002.

Pada tahun 2015, PBB mengadopsi resolusi mengenai Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan sebagai bentuk dukungan terhadap keanekaragaman budaya. Resolusi ini menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dengan mengandalkan potensi kreatif budaya-budaya dunia serta melalui dialog berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat merasakan manfaatnya.

Hari ini menjadi momentum bagi masyarakat global untuk memperdalam pemahaman tentang keanekaragaman budaya, mempromosikannya, dan mendorong perubahan positif.

Demikian ulasan tentang hari apa saja diperingati pada tanggal 21 Mei 2025. Semoga bermanfaat, infoers!

Hari Reformasi Nasional

Hari Migrasi Ikan Sedunia

Hari Meditasi Sedunia

Hari Keberagaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan