Tanggal 22 Juni Memperingati Apa? Ada HUT Jakarta-Hari Hutan Hujan Sedunia baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Tanggal 22 Juni menandai hari peringatan sejumlah momen penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Lantas, tanggal 22 Juni memperingati hari apa saja?

Di Indonesia, tanggal ini memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta yang merupakan ibukota negara. Sementara, di dunia internasional diperingati Hari Hutan Hujan Sedunia sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Tidak hanya itu, terdapat perayaan menarik lainnya di belahan dunia lainnya yakni Festival Glastonbury di Inggris dan National Fatherless Children’s Day di Amerika Serikat. Berikut infoSulsel menyajikan ulasan selengkapnya.

Simak, yuk!

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dahulu di wilayah Jakarta berdiri pelabuhan utama Kerajaan Sunda bernama Kalapa. Karena belum memiliki nama khusus, kawasan ini kemudian dikenal sebagai Sunda Kalapa.

Pelabuhan tersebut menjadi pusat perdagangan yang ramai, termasuk bagi bangsa Portugis. Namun, pada 22 Juni 1527, Pangeran Fatahillah dari Kerajaan Demak-Cirebon berhasil merebut wilayah ini dari kekuasaan Portugis.

Setelah kemenangan tersebut, nama Sunda Kalapa diubah menjadi Jayakarta. Tanggal bersejarah itu kini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta.

Tak lama kemudian, pada abad ke-16, Jayakarta dikuasai VOC Belanda dan diubah namanya menjadi Batavia. Nama tersebut diambil dari nama suku leluhur bangsa Belanda, Batavieren.

Memasuki abad ke-20, Batavia menjadi pusat pergerakan nasional, termasuk pelaksanaan Kongres Pemuda II tahun 1928. Saat masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diganti menjadi Jakarta atau Jakarta Tokubetsu Shi.

Sejak proklamasi kemerdekaan, Jakarta menjadi pusat politik dan pemerintahan Indonesia. Hingga akhirnya, pada 1966, Jakarta resmi ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara.

Menukil National Today, tanggal 22 Juni juga diperingati sebagai Hari Hutan Hujan Sedunia (World Rainforest Day). Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hutan hujan dan seluruh spesies yang hidup di dalamnya.

Hutan hujan merupakan kawasan dengan kelembapan tinggi dan ditandai oleh pohon-pohon rimbun yang membentuk kanopi tebal. Di dalamnya tumbuh beragam tanaman seperti jamur, epifit, liana, serta tanaman hias populer seperti pothos dan monstera. Hutan hujan juga menjadi rumah bagi berbagai spesies, mulai dari mamalia, burung, reptil, amfibi, hingga invertebrata.

Keberadaan hutan hujan sangat penting, tak hanya bagi kelestarian flora dan fauna, tetapi juga bagi kehidupan manusia. Hutan hujan berperan dalam menyediakan air tawar, menyerap karbon dioksida, dan membantu menstabilkan iklim global.

Selain fungsi ekologis, hutan hujan juga menopang berbagai sektor industri seperti kayu, produk turunan tumbuhan dan hewan, hingga pariwisata. Sayangnya, aktivitas manusia yang merusak seperti penebangan liar, penambangan ilegal, dan praktik pertanian tebang-bakar menyebabkan kerusakan besar pada hutan hujan.

Pada awal 1900-an, eksploitasi berlebihan mulai marak terjadi. Puncaknya, pada tahun 2005, Brazil mengalami kondisi darurat karena kehilangan hutan hujannya.

Sebagai respons atas kondisi tersebut, organisasi Rainforest Partnership pada tahun 2017 mencetuskan Hari Hutan Hujan Sedunia yang diperingati setiap 22 Juni. Tujuannya adalah mengajak masyarakat global untuk lebih peduli, menghentikan eksploitasi, dan turut melestarikan hutan hujan demi masa depan Bumi.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Festival Glastonbury merupakan salah satu festival seni tahunan paling bergengsi yang digelar di Worthy Farm, Inggris. Acara ini menampilkan pertunjukan dari berbagai bidang seni, mulai dari musik, tari, komedi, teater, hingga seni visual dari seniman-seniman ternama.

Festival ini bermula pada tahun 1960-an ketika seorang peternak susu dan pengusaha bernama Michael Eavis terinspirasi oleh kesuksesan festival musik dan seni bertema hippie di Inggris. Dari situ, Eavis pun mencetuskan ide untuk mengadakan Festival Glastonbury.

Seiring waktu, festival ini terus berkembang dan menjadi salah satu acara paling dinantikan di dunia. Bagi para seniman, tampil di panggung Glastonbury dianggap sebagai pencapaian besar dan pengalaman yang tak terlupakan.

Festival legendaris ini telah menjadi saksi penampilan dari musisi-musisi ikonik seperti Stevie Wonder, Led Zeppelin, The Smiths, Paul McCartney, Radiohead, Beyoncé, David Bowie, dan masih banyak lagi.

Tahun ini, Festival Glastonbury 2025 dijadwalkan berlangsung pada 22-26 Juni dan kembali menjadi ajang perayaan seni yang meriah dan penuh inspirasi.

Fatherless Children merujuk pada anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah dalam hidup mereka. Ketidakhadiran ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling dominan adalah perceraian orang tua.

Kondisi fatherless ini berdampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Sejumlah penelitian bahkan menunjukkan bahwa anak-anak tanpa figur ayah cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih rendah.

Padahal, kehadiran ayah sama pentingnya dengan peran ibu. Ayah berperan sebagai sumber keamanan, keteladanan, dan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan anak.

Sayangnya, perceraian kerap membuat ayah menjadi tidak hadir dalam kehidupan anak. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan rumah tangga, pola asuh yang tidak optimal, hingga gangguan psikologis.

Ketidakhadiran ayah terbukti merugikan perkembangan perilaku dan emosi anak. Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa kehilangan ayah pada usia tertentu dapat memicu masalah dalam dua tahun berikutnya.

Anak-anak yang fatherless berisiko mengalami gangguan seperti borderline personality disorder, hiperaktif, hingga masalah emosional lainnya.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu ini, pada November 2020 Donald Adams dari organisasi Finding Fathers mencetuskan National Fatherless Children’s Day di Amerika Serikat. Peringatan ini dirayakan setiap minggu keempat bulan Juni, dan pada tahun ini jatuh pada 22 Juni.

Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik tentang dampak serius dari ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak. Hari ini juga telah secara resmi diakui oleh National Day Archives di Amerika Serikat.

Demikianlah ulasan mengenai “tanggal 22 Juni memperingati hari apa”. Semoga menambah wawasan!

HUT DKI Jakarta

Hari Hutan Hujan Sedunia

Festival Glastonbury di Inggris

National Fatherless Children’s Day di Amerika Serikat