Setiap tanggal dalam kalender memiliki makna dan peringatan tertentu, termasuk hari ini Minggu, 28 Desember 2025. Lantas, tanggal 28 Desember memperingati hari apa saja?
Di Indonesia tidak ada momen khusus yang dirayakan secara nasional pada hari ini. Namun, terdapat momen penting yang dirayakan dalam skala global yaitu Hari Raya Anak-anak Suci.
Tidak hanya itu, terdapat pula perayaan nasional yang diperingati pada 28 Desember di negara lain, yakni Hari Film Pendek Nasional dan Hari Pengucapan Ikrar Kesetiaan di Amerika Serikat.
Nah, untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut dari masing-masing hari peringatan tersebut, berikut ulasan lengkapnya yang dirangkum dari laman National Today. Yuk, disimak!
Holy Innocents Day atau Hari Raya Anak-anak Suci yang diperingati setiap 28 Desember juga dikenal sebagai Pesta Anak-anak Suci. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang anak-anak tak berdosa yang dibunuh oleh Raja Herodes dalam upayanya mencari dan membunuh bayi Yesus.
Dijelaskan dalam Alkitab bahwa Raja Herodes merasa terancam oleh kelahiran Yesus yang telah diramalkan akan menjadi Raja orang Yahudi. Karena takut kehilangan kekuasaannya, Raja Herodes kemudian memerintahkan pembantaian terhadap semua bayi laki-laki di bawah usia dua tahun di Bethlehem dan sekitarnya.
Dalam tradisi Gereja Katolik, anak-anak tak berdosa yang dibunuh oleh Raja Herodes dianggap sebagai martir Kristen pertama. Mereka juga dihormati sebagai pelindung bagi bayi dan anak-anak kecil.
Hari Raya Anak-anak Suci pertama kali dirayakan pada abad ke-5, tepatnya sekitar tahun 485. Pada masa Roma Kuno, hari ini diperingati dengan tradisi puasa dan berkabung. Namun, seiring waktu, perayaannya berkembang menjadi momen untuk merayakan anak-anak dan mendorong mereka untuk berbahagia serta bermain.
Di Amerika Serikat, tanggal 28 Desember diperingati sebagai Hari Film Pendek Nasional untuk merayakan lahirnya industri perfilman. Peringatan ini merujuk pada momen bersejarah ketika publik untuk pertama kalinya menonton rangkaian film pendek secara bersama-sama.
Perkembangan awal perfilman tidak lepas dari peran sejumlah tokoh penting, salah satunya Edison Company yang berhasil mengembangkan kinetoscope pada tahun 1891. Alat berupa kotak kayu dengan lubang intip di bagian atas ini memungkinkan seseorang melihat gambar bergerak secara individu dan menjadi cikal bakal sinema modern.
Tonggak penting berikutnya terjadi pada tahun 1895 ketika Lumière bersaudara, Louis dan Auguste menayangkan film menggunakan proyektor kepada 33 penonton di Paris, Prancis. Melalui alat ciptaan mereka yang disebut Cinématographe, sepuluh film pendek berhasil memantik ketertarikan dunia terhadap seni menonton film.
Seiring waktu, film pendek berkembang dalam berbagai genre dan gaya, tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sarana edukasi dan dokumentasi. Hari Film Pendek Nasional sendiri pertama kali digagas oleh Film Movement pada 28 Desember 2019 untuk menghargai peran penting dan keberlanjutan industri film pendek.
Ikrar Kesetiaan atau Pledge of Allegiance merupakan sebuah sumpah setia yang diucapkan oleh siswa di Amerika Serikat, umumnya setiap pagi di sekolah. Ikrar ini sebagai bentuk penanaman nilai patriotisme sejak dini.
Sejarah Ikrar Kesetiaan sendiri cukup panjang dan mengalami berbagai perubahan. Versi pertamanya ditulis oleh George Balch pada 1885, kemudian disempurnakan oleh Francis Bellamy pada 1892 dalam rangka memperingati 400 tahun kedatangan Columbus di benua Amerika.
Pada proses penulisannya, Bellamy yang merupakan mantan pendeta Baptis sekaligus sosialis Kristen terinspirasi oleh konsep Prancis tentang “Kebebasan, Kesetaraan, dan Persaudaraan”. Naskah yang ia susun menjadi dasar dari teks Ikrar Kesetiaan yang hingga kini diucapkan di sekolah-sekolah saat ini.
Pada tahun 1942, pemerintah Amerika Serikat secara resmi menetapkan Ikrar Kesetiaan beserta tata cara pengucapannya, termasuk posisi tangan kanan di atas jantung. Namun setahun kemudian, pada 1943, diputuskan bahwa siswa tidak diwajibkan untuk mengucapkan ikrar tersebut.
Pada tahun 1954, Presiden Eisenhowe mendorong penambahan frasa “under God” atau “di bawah Tuhan” di tengah suasana Perang Dingin sebagai upaya menjauhkan Amerika Serikat dari Komunisme. Namun penambahan kata ini justru memicu perdebatan panjang, dan hingga kini Ikrar Kesetiaan masih menjadi bahan perdebatan hukum dan sosial, terutama terkait kebebasan beragama dan hak siswa di sekolah.
Demikianlah hari besar internasional maupun nasional yang diperingati pada tanggal 28 Desember 2025. Semoga bermanfaat!







