Bilal adalah sosok yang bertugas menyerukan ajakan untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Lantas, bagaimana tata cara dan bacaan bilal yang benar saat Idul Adha?
Berbeda dengan sholat lima waktu, sholat Idul Adha maupun Idul Fitri tidak didahului adzan atau iqamah. Sebagai gantinya, bilal menyampaikan seruan khusus sebagai ajakan untuk memulai sholat.
Bagi infoers yang hendak melaksanakan sholat Idul Adha, penting untuk mengetahui tata cara bilal Idul Adha terlebih dulu. Berikut ulasan lengkapnya beserta tautan untuk unduh format PDF-nya.
Simak, yuk!
Dilansir dari buku Ta’mir Masjid Baitus Salam Sidoarjo, bilal Idul Adha membacakan seruan pada tiga kesempatan. Mulai dari sebelum sholat, setelah sholat, hingga sebelum khatib membaca khutbah.
Berikut tata cara bilal Idul Adha:
1. Ketika imam sampai di masjid, bilal segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya sholat, yakni dengan lafadz:
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللَّهُ.
2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat sholat disertai takbiratul ihram. Niatnya adalah:
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى.
3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca doa iftitah, kemudian melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca ta’awwudz, surat Al-Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti surat Qaf atau Al-A’la pada raka’at pertama, dan surat Al-Qamar atau surat Al-Ghasyiyah pada raka’at kedua.
5. Selesai melaksanakan sholat, bilal segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya khutbah, disusul dengan membaca shalawat sambil menyerahkan tongkat kepada imam.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هذا، يَوْمُ عِيْدِ الْأَضْحَى، وَيَوْمُ السُّرُورِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْر، يَوْمُ أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ، أَنْصِتُوا أَثَابَكُمُ اللَّهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ ، وَأَطِيعُوْا رَحِمَكُمُ اللَّهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
6. Setelah itu, khatib menuju mimbar khutbah.
7. Kemudian bilal membaca doa:
اللَّهُمَّ قَوَّ الْإِسْلَامَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلَى إِقَامَةِ الدِّيْنِ، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَا خَيْرَ النَّاصِرِينَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
8. Selesai doa, khatib mengucapkan salam kemudian duduk.
9. Lalu bilal membaca takbir sebanyak tiga kali:
السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَن كُبَرْ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرْ
وَ اللَّهِ الْحَمْد
10. Kemudian, khatib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khatib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
11. Selesai duduk, khatib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai.
Seruan bilal pada Hari Raya Idul Adha dikumandangkan sebelum dan sesudah pelaksanaan sholat Id, serta sebelum khatib menyampaikan khutbah. Berikut ini bacaan lengkapnya, sebagaimana dikutip dari buku Lu’lu’ Al-Mujmi’at karya Dr Rajo Bungsu:
Seruan bilal menjadi penanda dimulainya sholat Idul Adha, karena sholat Id tidak diawali dengan adzan maupun iqamah. Adapun bacaan yang dikumandangkan bilal sebelum sholat Idul Adha adalah sebagai berikut:
الصَّلَاةُ جَامِعَةً
Artinya: (Marilah) sholat berjamaah.
Kemudian dilanjutkan dengan bacaan berikut:
الصَّلَاةُ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَحِمَكُمُ الله
الصَّلَاةُ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَحِمَكُمُ الله
الصَّلَاةُ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَحِمَكُمُ الله
الصَّلَاةُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Arab Latin: Ash-shalaatu sunnatan li ‘iidil adha rahimakumullah.
Ash-shalaatu sunnatan li ‘iidil adha rahimakumullah.
Ash-shalaatu sunnatan li ‘iidil adha rahimakumullah.
As-shalaatu laa ilaaha illallaah.
Artinya: “(Marilah kita) sholat sunnah Idul Adha. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada kalian semua. (Marilah kita) sholat sunnah Idul Adha. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada kalian semua. (Marilah kita) sholat sunnah Idul Adha. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepada kalian semua. (Marilah kita) sholat. Tiada tuhan selain Allah.”
Setelah sholat Idul Adha selesai dilaksanakan, bilal kembali mengumandangkan seruan. Ia berdiri menghadap jemaah dan melantunkan bacaan berikut:
يَا مَعَاسِرَ الْمُسْلِمِينَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ اعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ عَلَيْكُمْ يَوْمَ الْمَخْصُوصِ بِالْخَيْرِ الْأَمِيمِ ضِيَافَةَ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ الْكَرِيمِ. فَإِذَا صَعِدُ الْخَطِيبُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَخْطُبْ فَقَدْ لَغَوْتِ أَنْصِطُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ. لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Arab Latin: Yaa ma’asyiral muslimin wa zumrotal mu’miniina rahimakumullah. I’lamuu annallaha ‘alaikum yaumal makhshuushi bil-khairil amiami dhiyaafah lakum minallahil kariim.
Faidza shoidal khotibu ‘alal minbari yachthub faqad lagha. Anshithuu wasma’uu wa athii’uu rahimakumullaah. La’allakum turhamun.
Artinya: “Wahai sekalian kaum muslimin dan golongan orang-orang mukmin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah bahwa Allah telah menjadikan hari yang istimewa ini sebagai hari yang penuh kebaikan dan berkah untuk kalian, sebagai jamuan dari Allah Yang Maha Pemurah. Maka, apabila khatib telah naik mimbar untuk menyampaikan khutbah, sungguh telah sia-sia (perbuatanmu jika engkau berbicara). Dengarkanlah, simaklah, dan patuhilah, semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kalian. Supaya kamu mendapat rahmat.”
Bilal kembali menyerukan bacaan setelah mengerjakan sholat Idul Adha. Bilal akan berdiri dan menghadap ke jamaah kemudian mengumandangkan:
يَا مَعَاسِرَ الْمُسْلِمِينَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ اعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ عَلَيْكُمْ يَوْمَ الْمَخْصُوصِ بِالْخَيْرِ الْأَمِيمِ ضِيَافَةَ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ الْكَرِيمِ. فَإِذَا صَعِدُ الْخَطِيبُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَخْطُبْ فَقَدْ لَغَوْتِ أَنْصِطُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ. لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Arab Latin: Ya ma’asyiral muslimin wa zumrotal mu’miniina rahimakumullah. I’lamuu annallaha ‘alaikum yaumal makhshuushi bil-khairil amiami dhiyaafah lakum minallahil kariim.
Faidza shoidal khotibu ‘alal minbari yachthub faqad lagha. Anshithuu wasma’uu wa athii’uu rahimakumullaah. La’allakum turhamun.
Artinya: “Wahai sekalian kaum muslimin dan golongan orang-orang mukmin, semoga Allah memberi rahmat kepada kalian. Ketahuilah bahwa Allah telah menjadikan hari yang istimewa ini sebagai hari yang penuh kebaikan dan berkah untuk kalian, sebagai jamuan dari Allah Yang Maha Pemurah. Maka, apabila khatib telah naik mimbar untuk menyampaikan khutbah, sungguh telah sia-sia (perbuatanmu jika engkau berbicara). Dengarkanlah, simaklah, dan patuhilah, semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kalian. Supaya kamu mendapat rahmat.”
Bacaan bilal Idul Adha dalam format PDF dalam infoers unduh melalui tautan di bawah ini:
Demikianlah ulasan mengenai tata cara bilal Idul Adha yang dapat infoers jadikan panduan. Selamat beribadah, infoers!