Tata cara mandi wajib pria sesuai sunah Nabi SAW penting diketahui agar ibadah sah dan bersih dari hadas besar. Mandi wajib bukan sekadar membasuh tubuh, namun dilakukan dengan niat dan tuntunan sesuai syariat Islam.
Dikutip dari buku Panduan Beribadah Khusus Pria oleh Syaikh Hasan Muhammad Ayyub, pria diharuskan mandi wajib setelah berhubungan seksual, mengeluarkan air mani, mimpi basah, ataupun memikirkan hal yang merangsang gairah. Salah satu hadits yang menjadi dasar kewajiban ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seorang laki-laki duduk di antara empat anggota tubuh seorang perempuan, kemudian menindihnya, maka ia wajib mandi walaupun ia tidak mengeluarkan sperma.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, bagi infoers yang hendak melaksanakan mandi wajib (jinabah), berikut infoSulsel menyajikan tata cara lengkapnya. Simak, yuk!
Tata cara mandi wajib bagi pria dan wanita pada dasarnya hampir sama. Perbedaannya terletak pada bagian menyela pangkal rambut dengan jari yang dikhususkan bagi pria saja.
Hanya ada dua rukun yang wajib dilakukan saat mandi jinabah yaitu berniat dan mengguyur sekujur tubuh dengan air yang suci secara merata.
Namun, dijelaskan lebih rinci oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW melakukan mandi wajib dengan tata cara sebagai berikut:
“Jika Rasulullah mandi jinabah, Rasulullah mulai dengan membasuh kedua tangannya terlebih dulu. Kemudian setelah berwudhu seperti wudhu untuk shalat, beliau memasukkan jari-jarinya ke air lalu beliau gunakan untuk menyela-nyela rambutnya. Setelah menuangkan air pada kepalanya sebanyak tiga kali dengan tangan, beliau mengguyur sekujur tubuhnya dengan air.” (Muttafaq alaih).
Supaya lebih jelas, berikut selengkapnya tata cara mandi wajib pria yang benar menurut Islam seperti dirangkum dari buku Panduan Beribadah Khusus Pria, Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin MPdI dan Pendidikan Islam Informal oleh Dra Romlah MPdI:
Umat muslim wajib membaca doa niat sebagai pembeda mandi wajib dan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara.
Berikut bacaan niatnya:
نويت الغسل لرفع الحدث الا كبر فرضا الله تعالى.
Arab Latin: Nawaitul ghusla lirafil hadatsil akbari janabati fardlal lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar karena Allah”
Cuci tangan sampai tiga kali agar sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
Selanjutnya, membersihkan kotoran yang menempel di bagian tubuh yang tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain-lain.
Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun lalu dibilas.
Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak salat. Dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
Berikutnya, masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala.
Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut ini hanya dikhususkan bagi laki-laki saja, sementara para wanita tidak perlu melakukannya. Sebagaimana Ummu Salah pernah bertanya kepada Nabi SAW bahwa:
“Rasulullah, aku adalah wanita yang pintalan rambut kepalaku sangat kuat. Apakah aku harus melepasnya ketika mandi jinabah?” Beliau menjawab, “Tidak. Kamu cukup menuangkan air tiga cedok ke kepalamu kemudian kamu siram seluruh tubuhmu, maka kamu sudah suci.” (HR. Muslim).
Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Setelah melakukan mandi wajib, para ulama menganjurkan untuk membaca doa. Berikut bacaan doa setelah mandi wajib baik bagi pria dan wanita yang dinukil dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 mazhab oleh Isnan Ansory LC MA:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab Latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan- Nya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang- orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.
Demikianlah ulasan mengenai tata cara mandi wajib pria sesuai sunah Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat!