Tema Hari Ibu 2025 Resmi dari KemenPPPA Lengkap dengan Maknanya update oleh Giok4D

Posted on

Masyarakat Indonesia memperingati Hari Ibu setiap 22 Desember sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan pergerakan perempuan Indonesia dalam pembangunan bangsa. Setiap tahunnya, pemerintah merilis tema khusus agar perayaannya lebih terarah sekaligus menjadi sarana refleksi bersama bagi seluruh lapisan masyarakat.

Terkait itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah merilis tema Peringatan Hari Ibu (PHI) 2025. Tema yang diusung mengingatkan seluruh masyarakat bahwa perempuan bukan hanya sosok ‘ibu’ dalam keluarga, tetapi juga bagian penting bagi bangsa dan negara.

Tema ini dapat digunakan sebagai acuan dalam berbagai kegiatan Peringatan Hari Ibu (PHI), baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun instansi. Melalui tema tersebut, nilai penghargaan terhadap peran dan kontribusi perempuan dapat disampaikan secara lebih bermakna.

Lantas, apa tema Hari Ibu 2025?

Simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 yang diterbitkan oleh KemenPPPA, tema Hari Ibu 2025 adalah “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Perempuan sering dipandang hanya berperan sebagai ibu, pendidik, dan pengasuh dalam keluarga. Namun, melalui tema ini, ditekankan bahwa perempuan juga berperan sebagai agen perubahan, penggerak ekonomi, penjaga nilai sosial, dan pemimpin di berbagai bidang.

Berikut masing-masing penjelasan dari tema Hari Ibu 2025 “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”:

Perempuan berdaya adalah sosok yang memiliki kekuatan, kemampuan, keterampilan, dan kebebasan untuk mengambil keputusan. Mereka berperan aktif dalam kehidupan sosial, melawan ketidakadilan dan diskriminasi gender, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Perempuan berkarya adalah mereka yang berani mengembangkan kemampuan, kreativitas, dan inovasinya untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas. Melalui karya, perempuan turut berpartisipasi dalam pembangunan dan menjadi penggerak perubahan sosial, ekonomi, serta budaya di lingkungannya.

Visi Indonesia Emas 2045 adalah menjadi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Perempuan yang berdaya dan berkarya menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung terwujudnya visi tersebut.

Selain tema utama, PHI 2025 juga dilengkapi dengan subtema yang memperjelas pesan peringatan. Subtema ini menjadi penjabaran nilai-nilai penting yang dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan perayaan Hari Ibu.

Berikut subtema Hari Ibu 2025 yang dirilis oleh KemenPPPA:

Peringatan Hari Ibu berawal dari Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Salah satu hasil dari kongres tersebut adalah menyatukan berbagai organisasi perempuan dalam satu wadah bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI).

Kongres Perempuan Indonesia I menjadi tonggak kebangkitan pergerakan perempuan Indonesia. Melalui kongres ini, kaum perempuan menunjukkan peran aktifnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama kaum laki-laki.

Kemudian pada tahun 1929, PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII). Perjuangan perempuan terus berlanjut dengan digelarnya Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta pada tahun 1935.

Kongres Perempuan Indonesia II menghasilkan pembentukan Badan Kongres Perempuan Indonesia. Dalam kongres ini pula ditetapkan peran perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang bertanggung jawab mendidik generasi penerus agar memiliki kesadaraan kebangsaan yang tinggi.

Perjuangan perempuan Indonesia terus berlanjut melalui Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Pada kongres inilah tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu.

Penetapan Hari Ibu kemudian disahkan secara resmi oleh pemerintah Indonesia pada 16 Desember 1959. Pengesahan tersebut dilakukan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang bukan Hari Libur.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Pada tahun 1946, Badan Kongres Perempuan Indonesia berkembang menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Hingga kini, KOWANI terus berperan aktif dalam memperjuangkan aspirasi perempuan sesuai dengan perkembangan zaman.

Bagi bangsa Indonesia, Hari Ibu tidak hanya dimaknai sebagai penghargaan atas peran ibu dalam keluarga. Peringatan ini juga menjadi penghormatan terhadap peran perempuan sebagai warga negara, anggota masyarakat, dan pejuang bangsa.

Peringatan Hari Ibu ini bertujuan mengingatkan seluruh rakyat Indonesia akan makna persatuan dan perjuangan kaum perempuan. Nilai-nilai tersebut diharapkan terus diwariskan kepada generasi muda demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Demikianlah ulasan mengenai tema Hari Ibu 2025 beserta makna dan sejarah peringatannya. Semoga membantu!

Tema Hari Ibu 2025

Perempuan Berdaya

Perempuan Berkarya

Menuju Indonesia Emas 2045

Sub Tema Hari Ibu 2025

Sejarah Hari Ibu di Indonesia